Penggunaan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara oleh Kabinet Merah Putih untuk menuju Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, bukan sekadar pilihan transportasi. Keputusan ini memiliki makna mendalam dalam menyampaikan pesan kesederhanaan dan anti-elitisme.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai langkah Presiden Prabowo Subianto menggunakan pesawat C-130J Super Hercules A-1340 TNI AU merupakan bentuk ajakan kepada para menteri agar tidak bersikap elitis. Menurut Ujang, ini juga bertujuan mengurangi kebiasaan pejabat yang terlalu bergantung pada fasilitas VVIP.
“Pak Prabowo mengingatkan agar menteri bekerja untuk rakyat dengan sikap sederhana. Tidak perlu pamer, sombong, atau menggunakan fasilitas berlebihan, seperti private jet,” ujar Ujang, Sabtu (26/10).
Ujang menekankan bahwa pemilihan pesawat Hercules mencerminkan pesan moral dari Prabowo kepada para pembantunya. Presiden ingin menegaskan agar pejabat tinggi tidak hanya menikmati kemewahan tetapi juga berperan aktif dalam menghemat anggaran negara.
“Pak Prabowo ingin para menteri tidak menghambur-hamburkan uang negara untuk perjalanan dinas. Jangan terbiasa menggunakan pesawat VVIP atau mengharapkan pelayanan istimewa,” lanjut Ujang.
Pesan kesederhanaan ini dianggap penting, terutama di tengah sorotan publik terhadap gaya hidup dan fasilitas mewah pejabat. Dengan menggunakan pesawat militer, Prabowo ingin menekankan pentingnya etos kerja yang lebih membumi dan dekat dengan rakyat.
Langkah ini menandakan upaya pemerintah untuk memperbaiki citra pejabat negara dan mendorong budaya kepemimpinan yang lebih rendah hati serta hemat dalam menggunakan fasilitas negara.
