Jumat, 22 November, 2024

Menko Airlangga Pastikan Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Tetap 71 Triliun

TajukNasional – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap tidak berubah.

Program ini akan dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 71 triliun pada tahun 2025.

Anggaran ini nantinya akan dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, sebagai bagian dari anggaran perdana Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Enggak (ada perubahan), dalam RAPBN masih sama,” ungkap Menko Airlangga saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7).

Airlangga juga menambahkan bahwa meskipun anggaran tersebut tidak berubah, pelaksanaannya di lapangan bisa fleksibel. Hal ini merespons pertanyaan tentang besaran alokasi biaya untuk setiap porsi makan bergizi gratis. Namun, Airlangga tidak mengungkapkan secara spesifik berapa alokasi yang ditetapkan untuk satu porsi makan bergizi gratis nantinya.

“Namun nanti implementasi punya flexibility,” tambahnya.

Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, juga memberikan pandangannya tentang kebutuhan biaya per porsi makan bergizi gratis ini. Menurutnya, telah ada komunikasi dengan tim ekonomi Prabowo Subianto terkait hal ini.

“Tapi menurut saya yang menarik buat saya adalah ini, setelah dikomunikasikan angka itu Rp 71 triliun, kemudian tugasnya pak Presiden elected ke tim ekonominya ini tentu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin dari Rp 15.000 mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kan kira-kira begitu,” ujar Heriyanto dalam Mandiri Market Outlook 2024, Selasa, 16 Juli 2024.

Heriyanto menjelaskan bahwa ada keinginan untuk memperluas cakupan penerima program makan bergizi gratis tersebut. “Kita bisa pahami, kalau sebagai politisi dia ingin programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat, yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah pemikiran beliau adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, di dalam keterbatasan Rp 71 triliun itu,” urainya.

Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memastikan perubahan nama program dari Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis berdasarkan hasil pengkajian. Salah satu alasan perubahan ini adalah karena mayoritas anak sekolah dasar masuk pagi, sehingga jika programnya berupa makan siang, waktu tunggu terlalu lama. Bahkan, di beberapa wilayah, siswa sekolah TK dan SD bisa pulang sebelum waktu makan siang.

Dengan mengubah menjadi Makan Bergizi Gratis, siswa tetap dapat mendapatkan makanan tanpa harus menunggu waktu makan siang. Hal ini membuat waktu pemberian makanan lebih fleksibel, tidak harus pada jam makan siang (12-13), tetapi bisa lebih pagi.

Selain perubahan nama, Prabowo juga akan memberikan susu gratis dalam program ini, menggunakan potensi yang ada di berbagai daerah. Penerapan program susu gratis akan disesuaikan dengan potensi pangan yang dimiliki masing-masing daerah.

Susu UHT dikenal praktis dan mudah ditemukan di pasaran, namun nutrisi dalam susu UHT cenderung terbatas. Umumnya, susu UHT mengandung lemak, protein, gula, garam, vitamin, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc. Sedangkan susu pertumbuhan, yang dirancang khusus untuk anak di atas satu tahun, tidak hanya mengandung nutrisi yang sama dengan susu UHT tetapi juga diperkaya dengan zat besi, DHA, serta omega 3 dan 6. Nutrisi tambahan ini memberikan dukungan yang diperlukan untuk kemampuan belajar, perkembangan, dan kreativitas anak.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini