TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti pentingnya peran teknologi konstruksi dalam pengelolaan air bersih yang memadai bagi masyarakat Indonesia. AHY menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya air bersih harus mengadopsi teknologi terkini agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri secara berkelanjutan.
“Penggunaan teknologi konstruksi yang tepat akan berkontribusi signifikan dalam pengelolaan air bersih dan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan terkait air bersih di masa depan,” ujar AHY dalam acara di Jakarta, Rabu (6/11).
Menurutnya, dunia saat ini dihadapkan pada potensi krisis dalam tiga sektor utama: pangan, energi, dan air bersih. Terkait krisis air bersih, Indonesia harus mampu memastikan ketersediaan air bersih yang memadai, baik untuk kebutuhan sehari-hari, sanitasi, maupun keperluan industri. “Ketahanan dan kemandirian dalam pengelolaan air bersih adalah hal yang esensial untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat serta mendukung sektor industri dan sanitasi nasional,” jelas AHY.
AHY juga menyampaikan bahwa sumber daya air harus dikelola dengan baik melalui transformasi teknologi agar produktivitas pengelolaannya dapat terus meningkat. Menurutnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berperan penting dalam pengelolaan air bersih nasional, sehingga penting untuk mengadopsi teknologi terbaru guna meningkatkan efisiensi dan kualitas pengelolaan.
Sebagai bagian dari upaya memperluas akses air bersih dan meningkatkan kualitas sanitasi, pemerintah terus mendukung berbagai program yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah program penanggulangan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita, yang dapat dicegah melalui penyediaan sarana air bersih dan sanitasi yang layak. Tanpa akses yang memadai, risiko stunting pada anak-anak Indonesia akan meningkat, sehingga perlu langkah serius dari berbagai pihak untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses air bersih yang layak.
Pemerintah melalui Kementerian PUPR secara aktif melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi melalui pendekatan berbasis masyarakat. Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), yang dijalankan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, merupakan contoh program padat karya yang bertujuan meningkatkan akses air bersih di berbagai daerah di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang aksesnya masih terbatas.
Program Pamsimas dan Sanimas bukan hanya bertujuan menyediakan infrastruktur dasar, namun juga melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pengelolaan dan pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi. Melalui program-program ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki peran lebih besar dalam menjaga ketersediaan air bersih, sehingga program ini lebih berkelanjutan dan dampaknya terasa langsung di lapangan.
“Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendorong pola hidup bersih, yang penting dalam mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting,” ujar AHY.
AHY berharap bahwa dengan pendekatan teknologi dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia dapat memperkuat ketahanan air bersih dan memastikan akses yang merata di seluruh wilayah. Hal ini menjadi langkah penting dalam mencapai kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional di masa depan.