TajukNasionalĀ Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall di pantai utara Pulau Jawa tidak boleh dilakukan terburu-buru. AHY menekankan pentingnya perencanaan yang matang karena proyek infrastruktur berskala besar ini bersifat permanen dan tidak bisa dengan mudah dianulir di masa mendatang.
“Ini adalah proyek besar dengan dampak jangka panjang. Kami harus mematangkan konsep terlebih dahulu. Tidak boleh tergesa-gesa, karena keputusan ini tidak bisa dianulir begitu saja di kemudian hari,” ujar Menko AHY dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/3/2025).
AHY mengungkapkan bahwa pihaknya bersama kementerian teknis terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bappenas, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, terus menyusun konsep dan studi terkini untuk memastikan bahwa proyek ini direncanakan dengan baik.
Proyek giant sea wall yang direncanakan membentang sepanjang 700 kilometer dari Banten, Jakarta, Cirebon, hingga Jawa Timur ini membutuhkan kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat. Menurut AHY, keterlibatan pemerintah daerah menjadi krusial untuk menyerap aspirasi dan memastikan solusi terbaik bagi semua pihak.
“Presiden Prabowo telah mengarahkan agar proyek ini tidak hanya fokus di Jakarta, tetapi juga mencakup wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Karena itu, kami harus duduk bersama, mendengarkan aspirasi daerah, dan mencari solusi terbaik,” jelas AHY.
Selain aspek teknis dan koordinasi lintas daerah, AHY juga menekankan perlunya memperhatikan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam membiayai proyek ini. Mengingat skala dan kompleksitas proyek ini, pendanaan menjadi salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan secara serius.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025 tentang Narasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pembangunan giant sea wall Pantai Utara Jawa telah masuk dalam daftar indikasi Proyek Strategis Nasional (PSN). Lokasi proyek ini direncanakan meliputi wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa ini merupakan proyek jangka panjang yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diselesaikan. Presiden berharap proyek ini menjadi solusi utama dalam mengatasi abrasi dan banjir rob yang sering melanda kawasan pesisir utara Jawa.
Dengan perencanaan yang cermat dan kolaborasi lintas sektor, proyek giant sea wall diharapkan menjadi benteng perlindungan yang kokoh bagi wilayah pesisir, sekaligus menjadi langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan infrastruktur di Indonesia.