Jumat, 24 Januari, 2025

Menko AHY Lepas 36 KK Transmigran dari Jateng dan DIY Menuju Kalimantan dan Sulawesi

TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), bersama Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara melepas 36 kepala keluarga (KK) peserta program transmigrasi. Peserta berasal dari Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan lahan baru di berbagai wilayah Indonesia.

“Saya lihat catatan, dari Provinsi Jateng terdapat 16 KK atau 58 jiwa dari 16 kabupaten/kota. Sementara dari DIY ada 20 KK atau 77 jiwa dari 5 kabupaten/kota,” ujar AHY di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Kamis (5/12).

Menko AHY menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap keberanian keluarga transmigran yang bersedia memulai hidup baru di daerah lain. “Fasilitas pendukung seperti infrastruktur dasar, irigasi, listrik, air bersih, dan sanitasi harus disiapkan dengan baik. Pemerintah akan bekerja sama lintas kementerian untuk memastikan mereka bisa memulai kehidupan baru dengan layak,” paparnya.

Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menambahkan bahwa tahun ini sebanyak 132 KK transmigran diberangkatkan ke berbagai wilayah. Untuk tahun mendatang, program transmigrasi akan dirancang lebih tematik sesuai potensi daerah tujuan.

“Idealnya, setiap transmigran mendapatkan satu rumah dan lahan kerja dua hektare. Jika daerah tujuan memiliki potensi maritim, maka akan disiapkan sarana penunjang seperti rumah untuk nelayan. Kami akan bekerja sama dengan kementerian terkait untuk mewujudkan transmigrasi berbasis potensi lokal,” jelas Sulaiman.

Para peserta dari Jateng dan DIY akan menuju berbagai wilayah, seperti Lamandau (Kalteng), Luwu Timur (Sulsel), Poso (Sulteng), dan Konawe Utara (Sultra). Salah satu peserta transmigrasi, Rohmah (27), berbagi pengalaman bahwa keluarganya terinspirasi oleh keberhasilan mertua yang sebelumnya juga seorang transmigran.

“Kami diberi tahu Disnakertrans soal program transmigrasi. Dengan dukungan keluarga, akhirnya mendaftar dan menjalani pelatihan. Sekarang kami bersiap untuk hidup baru di Luwu Timur, Sulawesi Selatan,” ujar Rohmah.

Ia mengaku optimistis dengan masa depan karena program ini memberikan berbagai fasilitas, seperti rumah, bibit pertanian, dan jaminan kebutuhan hidup selama setahun. “Ini kesempatan bagi kami untuk memiliki kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.

Keberangkatan transmigran ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mendistribusikan populasi secara merata sekaligus memanfaatkan potensi lahan di luar Jawa. Dengan sinergi lintas kementerian, transmigrasi diharapkan tidak hanya membantu keluarga transmigran meningkatkan taraf hidup, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan daerah tujuan.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini