TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menekankan perlunya peningkatan kapasitas penerbangan nasional, termasuk penambahan dan peremajaan pesawat di berbagai bandara di Indonesia. Salah satu perhatian utamanya adalah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Hal ini disampaikan Menko AHY setelah mencermati lonjakan jumlah penerbangan ke Pulau Dewata selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru).
“Kita perlu meningkatkan kapasitas penerbangan secara nasional dengan menambah jumlah pesawat serta melakukan peremajaan. Hal ini penting untuk mendukung kebutuhan transportasi udara yang terus meningkat,” ujar AHY usai mengunjungi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Selasa (31/12).
Melihat peningkatan signifikan jumlah penumpang, AHY mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan dirinya untuk mengevaluasi kapasitas Bandara Ngurah Rai. Selain itu, AHY juga diperintahkan untuk melakukan studi kelayakan terkait pembangunan bandara baru di wilayah Bali bagian utara.
Menurut AHY, perhatian khusus diberikan pada beban wisatawan yang terpusat di Bali bagian selatan. “Kita harus melihat kapasitas Bandara Ngurah Rai saat ini dan membuat proyeksi untuk lima, sepuluh, hingga dua puluh tahun ke depan. Rencana jangka panjang ini juga harus mengakomodasi penguatan konektivitas di Bali,” paparnya.
Selain infrastruktur bandara, AHY menyoroti pentingnya keselamatan penerbangan sebagai prioritas utama yang harus dijaga oleh operator bandara dan pengelola jasa penerbangan. Hal ini menjadi semakin relevan setelah sejumlah kecelakaan aviasi terjadi di berbagai negara belakangan ini.
“Keselamatan adalah yang utama. Kenyamanan tidak berarti tanpa keamanan. Kita harus memastikan semua faktor, mulai dari cuaca hingga aspek teknis, diperhatikan dengan baik agar kecelakaan dapat dihindari,” tegas AHY.
Dari data Posko Nataru Bandara Ngurah Rai, periode 18 hingga 30 Desember 2024 mencatat total 937.977 penumpang yang datang dan berangkat dari Bali, meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Puncak lonjakan penumpang terjadi pada 29 Desember dengan 79.162 orang, disusul tanggal 22 Desember dengan 76.669 orang. Tercatat pula sebanyak 5.540 pergerakan pesawat selama periode tersebut, dengan pergerakan tertinggi mencapai 450 pada 27 Desember.
Dengan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat yang terus meningkat, evaluasi kapasitas dan rencana pembangunan bandara baru di Bali utara menjadi langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan transportasi udara di masa mendatang.