TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan pentingnya membangun infrastruktur yang mampu bertahan terhadap bencana alam. Mengingat Indonesia rawan gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan kebakaran, langkah ini dianggap krusial untuk meminimalkan korban jiwa maupun kerugian material.
“Ini sangat penting karena infrastruktur harus benar-benar mampu menjawab kebutuhan untuk penyelamatan manusia jika terjadi bencana, termasuk rehabilitasi dan rekonstruksinya,” ujar Menko AHY di kantornya, Selasa (14/1).
AHY juga mengingatkan perlunya langkah preventif dengan memitigasi risiko, baik melalui pembangunan infrastruktur yang tahan bencana maupun upaya pencegahan lainnya. Ia menekankan pentingnya infrastruktur yang lebih tangguh terhadap potensi bencana alam.
“Itu membutuhkan langkah cepat, dan infrastruktur kita harus semakin resilient terhadap risiko bencana,” tambahnya.
Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa sebagian besar pembangunan infrastruktur di Indonesia sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk bangunan tahan gempa. Meski demikian, Dody mengakui perlunya sosialisasi lebih lanjut agar semua pihak mematuhi standar tersebut.
“Bangunan kita hampir semua sudah sesuai SNI. Tinggal kita mensosialisasikan kepada pihak lain, karena pembangunan infrastruktur tidak hanya melibatkan Kementerian PU,” jelas Dody.
Upaya ini, menurut keduanya, merupakan langkah penting untuk memastikan Indonesia lebih siap menghadapi bencana alam, sekaligus melindungi masyarakat dan aset negara.