TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan , Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengunjungi lokasi proyek Inpres Jalan Daerah (IJD) di Desa Adat Langgahan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Senin (11/11).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau perkembangan dan manfaat proyek yang dilakukan sebagai bagian dari upaya memperbaiki kualitas jalan daerah, meningkatkan aksesibilitas, dan mempercepat pergerakan barang dan orang di wilayah tersebut.
Program IJD adalah inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan meningkatkan kondisi fisik jalan di daerah-daerah terpencil, yang banyak mengalami kerusakan. Dengan perbaikan ini, diharapkan konektivitas antarwilayah semakin baik, yang dapat memperlancar mobilitas masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya di sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata.
Menurut penjelasan dari Kementerian Pekerjaan Umum, sebelum perbaikan, lebar jalan di Desa Adat Langgahan hanya 3,5 meter. Setelah proses pelebaran, jalan kini memiliki lebar sekitar 5 meter dengan ketebalan aspal mencapai 11 sentimeter. Peningkatan ini tidak hanya memperlancar akses, tetapi juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan, terutama yang mengangkut hasil bumi atau pariwisata.
Menko AHY mengungkapkan rasa puasnya melihat dampak nyata dari program IJD ini. “Saya sangat senang melihat bahwa manfaat dari proyek ini langsung dirasakan masyarakat. Sebelumnya, perjalanan dari satu desa ke desa lain memakan waktu sekitar 45 menit, tetapi kini bisa ditempuh dalam 15 menit saja. Ini adalah peningkatan luar biasa yang menghemat waktu dan tenaga masyarakat,” kata AHY.
AHY juga menegaskan komitmen pemerintah pusat bersama Kementerian PU untuk melanjutkan program ini ke daerah lain yang membutuhkan. Ia berharap program IJD dapat terus didukung oleh pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. “Kami tidak hanya melihat ini sebagai tanggung jawab pemerintah pusat saja, tetapi juga memerlukan dukungan dari pemerintah daerah agar hasilnya maksimal,” tegasnya.
Di sisi lain, Menteri PU Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa proyek IJD ini akan diperluas dan dilanjutkan pada tahun 2025. “Program IJD memang sudah direncanakan untuk lanjutan, dan saat ini sedang kami detailkan agar manfaatnya bisa semakin luas,” ujar Dody.
Kunjungan AHY dan Dody Hanggodo ke Desa Adat Langgahan juga dimanfaatkan untuk menyerap aspirasi dari masyarakat setempat. Warga desa merasakan langsung perubahan yang dibawa oleh perbaikan jalan ini, terutama dalam hal kemudahan akses logistik dan konektivitas dari desa ke wilayah kecamatan hingga kabupaten. Perwakilan warga Desa Langgahan, Komang Dankayana, menyatakan bahwa sebelumnya perjalanan ke kecamatan memakan waktu 45 menit, tetapi sekarang bisa dicapai dalam 15 menit setelah jalan diperbaiki.
Selain itu, warga dari desa lain, seperti Wayan Balik dari Desa Mayong, Kabupaten Buleleng, juga mengapresiasi manfaat yang diberikan program IJD ini. Ia berharap agar proyek serupa dapat terus diperluas karena masih ada jalan di desanya yang belum memiliki akses yang baik. “Saya berharap jalan ke desa perbatasan di Desa Kayuputih, sekitar 2,5 kilometer lagi, bisa tersambung. Dengan begitu, masyarakat di sini dapat merasakan manfaat yang sama,” ujarnya.
Program Inpres Jalan Daerah ini menjadi salah satu bukti nyata upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur yang merata hingga ke pelosok. Dengan akses jalan yang lebih baik, diharapkan mobilitas masyarakat dan distribusi barang di daerah-daerah terpencil dapat semakin lancar, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal.