TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menerima kunjungan Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, di Kantor Kemenko Infra, Jakarta Pusat, pada Selasa (3/12).
Pertemuan ini membahas pengembangan potensi ekonomi kreatif di 12 provinsi yang telah ditetapkan sebagai prioritas pemerintah pusat. Hadir pula dalam diskusi tersebut Wakil Menteri Ekraf, Irene Umar.
Menko AHY menegaskan bahwa sektor ekonomi kreatif memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyoroti pentingnya penguatan ekosistem ekonomi kreatif untuk menciptakan peluang kerja dan meningkatkan daya saing produk kreatif Indonesia.
“Ekonomi kreatif telah menunjukkan berbagai kemajuan, tetapi masih banyak ruang untuk perbaikan, baik dari segi pengembangan talenta, infrastruktur pendukung, maupun akses ke pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional,” ujar AHY.
Dalam pembahasan, AHY dan Teuku Riefky mendalami strategi penguatan 17 subsektor ekonomi kreatif, termasuk seni pertunjukan, film, kuliner, kriya, dan desain. AHY juga menekankan pentingnya memperluas eksposur produk kreatif lokal agar dapat bersaing di pasar global.
“Talenta dan kekayaan budaya kita yang luar biasa sering kali diapresiasi oleh dunia. Namun, masih ada kendala dalam memasarkan produk secara optimal, bahkan di dalam negeri sendiri,” tambah AHY.
12 Provinsi Prioritas Pengembangan Ekraf
Menteri Ekraf, Teuku Riefky, menyebut bahwa 12 provinsi telah ditetapkan sebagai wilayah prioritas pengembangan ekonomi kreatif. Wilayah tersebut meliputi:
- Sumatera Utara
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Selatan
“Kami tidak hanya fokus pada level provinsi, tetapi juga akan menyasar kabupaten, kota, hingga desa untuk menggali potensi ekonomi kreatif secara menyeluruh,” ujar Teuku Riefky.
Riefky menambahkan bahwa infrastruktur pendukung, seperti creative hub, akan menjadi fokus utama. Pemerintah akan memastikan revitalisasi dan pembangunan fasilitas ini dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung konektivitas dan ekosistem kreatif di daerah.
“Kami ingin memastikan pembangunan creative hub ini tepat sasaran dan dapat digunakan secara berkelanjutan. Ini penting agar dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat lokal,” tuturnya.
Pertemuan ini menjadi langkah awal koordinasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kemenko Infrastruktur untuk menyusun rencana kerja dan implementasi program. AHY menutup pertemuan dengan harapan agar kolaborasi ini dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan meningkatkan daya saing ekonomi kreatif Indonesia di masa mendatang.