TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), mengadakan pertemuan dengan Penasihat Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi dan Wakil Menteri Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang, Terada Yoshimichi, pada Jumat (10/1/2025). Pertemuan ini menjadi agenda awal sebelum kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, ke Istana Bogor pada Sabtu (11/1).
Menko AHY menyebutkan bahwa diskusi berlangsung selama lebih dari satu jam dan membahas berbagai proyek strategis yang menjadi prioritas kerja sama kedua negara.
“Kami berdiskusi lebih dari satu jam mengenai proyek strategis seperti fase II MRT, Pelabuhan Patimban, Bandara Balikpapan, smart city IKN, TOD, dan teknologi aspal daur ulang,” kata AHY dikutip dari akun Instagram resmi @agusyudhoyono, Senin (13/1/2025).
Selain itu, topik lain yang menjadi fokus pembicaraan adalah potensi kerja sama di sektor infrastruktur perairan, konektivitas, transmigrasi, agraria, serta permukiman. AHY mengapresiasi kehadiran Delegasi Jepang yang meluangkan waktu untuk bertemu meskipun memiliki jadwal yang padat.
“Terima kasih atas komitmen Delegasi Jepang dalam memperkokoh hubungan bilateral. @kemenkoinfra siap mendukung iklim investasi kondusif demi kesejahteraan Indonesia dan Jepang. Semoga sinergi ini terus membawa manfaat,” imbuh AHY.
Sementara itu, kunjungan PM Jepang Shigeru Ishiba ke Istana Bogor pada Sabtu (11/1) juga diwarnai dengan pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan PM Ishiba. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo mengajak Jepang untuk berpartisipasi dalam program hilirisasi sumber daya alam Indonesia.
“Dalam program hilirisasi kami, kami sangat terbuka untuk industri Jepang ikut dalam program hilirisasi kami di semua bidang sumber daya alam kita,” kata Prabowo.
Pertemuan ini mencerminkan komitmen kuat kedua negara dalam meningkatkan kerja sama strategis, baik di bidang infrastruktur maupun pengembangan industri berbasis sumber daya alam. Diharapkan, sinergi ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi kedua negara.