TajukNasional Pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan investasi dan kerja sama internasional di sektor transportasi. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menerima kunjungan Menteri Perdagangan Prancis, Laurent Saint-Martin, di Kantor Kemenhub, Rabu (9/4/2025), untuk membahas langkah konkret mempererat kemitraan strategis kedua negara.
Pertemuan tersebut menyoroti berbagai peluang kolaborasi di sektor transportasi darat, laut, udara, hingga perkeretaapian. Tak hanya infrastruktur, penguatan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi fokus utama, melalui pengembangan pendidikan vokasi, pelatihan, dan peningkatan kompetensi di politeknik dan akademi transportasi di bawah Kemenhub.
“Pertemuan ini menjadi upaya untuk memastikan bahwa kerja sama Indonesia dan Prancis berdampak nyata, terutama dalam meningkatkan mobilitas, keselamatan transportasi, dan kapasitas SDM,” ujar Dudy.
Proyek Strategis di Empat Sektor Transportasi
Di sektor transportasi darat, Prancis menunjukkan ketertarikannya untuk membiayai proyek Bus Rapid Transit (BRT) di Medan dan Bandung sebagai bagian dari pengembangan sistem transportasi perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan.
Untuk sektor laut, kedua negara sepakat memperbarui MoU Certificate of Recognition (COR). Saat ini hanya Indonesia yang mengakui sertifikasi pelaut Prancis, namun ke depan diharapkan pengakuan bisa bersifat dua arah. Langkah ini akan memperluas peluang kerja pelaut dan memperkuat kerja sama maritim.
Sementara itu, kerja sama di sektor udara mencakup perpanjangan Technical Cooperation Agreement dan modernisasi peralatan navigasi udara di kawasan Barat Indonesia. Menhub Dudy juga mendorong perusahaan penerbangan asal Prancis untuk berpartisipasi aktif dalam pengadaan alat navigasi oleh AirNav Indonesia.
Di sektor perkeretaapian, kerja sama dibahas untuk pengembangan sistem rel di Bandung, termasuk elektrifikasi jalur Padalarang–Cicalengka dan percepatan proyek LRT Bandung.
Dudy juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas SDM transportasi melalui program magister di bidang Air Navigation Services Management di Toulouse, Prancis, serta pelatihan teknis di Indonesia. Ia berharap kerja sama ini membuka jalan menuju peningkatan kualitas tenaga profesional di sektor transportasi nasional.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), turut mendukung perluasan kerja sama dengan Prancis dalam membangun sistem transportasi ramah lingkungan. Ia menegaskan perlunya membangun transportasi yang tidak hanya terhubung secara fisik, tetapi juga menyatu dengan sistem pendidikan dan riset.
“Transportasi bukan hanya infrastruktur, tapi soal manusia di dalamnya. Kita perlu magang, pelatihan, hingga program double degree dengan institusi di Prancis untuk hasilkan SDM unggul,” ujar AHY.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, juga menyampaikan pentingnya Prancis sebagai mitra strategis Indonesia. Saat ini, terdapat lebih dari 200 perusahaan Prancis yang beroperasi di Indonesia, mempekerjakan 50 ribu orang, dan menyumbang sekitar €3 miliar dalam pendapatan lokal.
“Prancis adalah mitra penting, bahkan donor bilateral terbesar kelima bagi Indonesia. Ini jadi momentum kuat untuk memperluas kerja sama,” ucapnya.