TajukNasional Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melakukan pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli pada Jumat (24/1) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan. Pertemuan ini membahas strategi lintas sektor guna memastikan kelancaran pelaksanaan angkutan Lebaran 2025, terutama dalam menghadapi masa mudik dan arus balik yang diperkirakan akan sangat padat.
Menhub Dudy menyoroti dua hari besar yang berdekatan, yaitu Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Idul Fitri pada 31 Maret–1 April 2025. Ia menyebutkan bahwa waktu libur panjang ini akan berdampak signifikan pada pergerakan masyarakat, terutama dalam menentukan puncak arus mudik dan balik.
“Masa libur panjang memiliki potensi lonjakan mobilitas masyarakat yang tinggi. Oleh karena itu, perlu strategi matang untuk mengantisipasi kepadatan, termasuk memastikan layanan transportasi yang selamat, nyaman, dan efisien,” ujar Dudy.
Pembayaran THR Lebih Awal
Dalam pertemuan tersebut, salah satu hal yang menjadi fokus pembahasan adalah pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pekerja. Menhub berharap THR dapat diberikan lebih awal agar masyarakat memiliki fleksibilitas dalam menentukan jadwal perjalanan mudik.
“Kami ingin memastikan masyarakat memiliki cukup waktu untuk merencanakan perjalanan mudik dengan baik, sehingga tidak terjadi lonjakan yang ekstrem pada satu waktu tertentu,” tambahnya.
Strategi Angkutan Lebaran 2025
Menhub juga memaparkan berbagai strategi yang akan diterapkan Kemenhub untuk menyambut angkutan Lebaran 2025. Strategi tersebut meliputi:
- Implementasi Buffer Zone untuk mengurai kemacetan di akses menuju pelabuhan penyeberangan (seperti Merak-Bakauheni).
- Optimalisasi Terminal dan Maskapai Bertarif Rendah guna mendukung penurunan harga tiket pesawat.
- Pelaksanaan Layanan Direct Train dengan mempertimbangkan kesiapan lokomotif dan masinis.
- Digitalisasi Tiket pada Semua Moda Transportasi untuk mempermudah aksesibilitas masyarakat.
- Penyelenggaraan Program Mudik Gratis untuk mendukung mobilitas masyarakat kurang mampu.
- Koordinasi dengan Kementerian/Lembaga Terkait untuk memastikan keselamatan dan efisiensi infrastruktur transportasi.
Peningkatan Kepuasan Masyarakat
Dudy mengungkapkan rasa optimisnya bahwa angkutan Lebaran 2025 dapat berjalan sebaik atau bahkan lebih baik daripada angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 yang menuai respon positif dari masyarakat.
“Berkat kerja sama lintas sektor, survei dari UGM menunjukkan bahwa 86% masyarakat puas dengan penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2025. Ini menjadi bekal berharga untuk menghadapi Lebaran, di mana jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan diperkirakan jauh lebih banyak,” jelasnya.
Survei Tingkat Kepuasan
Mengutip hasil survei Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, tingkat kepuasan pengguna transportasi mencapai nilai 4,39 dari skala maksimum 5 (setara dengan 88,28 persen). Hal ini menunjukkan kategori “sangat puas,” yang menjadi tolok ukur keberhasilan pengelolaan transportasi di masa mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer, Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi, Direktur Jenderal PHI dan Jamsos Indah Anggoro Putri, serta sejumlah pejabat tinggi dari Kementerian Perhubungan. Kolaborasi lintas kementerian ini diharapkan mampu menciptakan sinergi optimal untuk memastikan kesiapan angkutan Lebaran 2025.