Kamis, 12 Desember, 2024

Mengerikan Redaksi Narasi Terima Ancaman “Diam atau Mati”

TajukPolitik – Sangat mengerikan Kuasa hukum Narasi TV Ade Wahyudin mengatakan redaksi Narasi menerima ancaman dengan pesan masuk “diam atau mati” ke dalam server situs web Narasi.

“Ada pesan yang masuk di dalamnya kita bisa baca ‘diam atau mati’. Jadi ini beberapa kali masuk ke dalam server klien kami,” kata Ade Wahyudin saat melaporkan peretasan ke Bareskrim Mabes Polri, Jumat, 30 September 2022.

Direktur Eksekutif LBH Pers ini mengatakan website Narasi TV diretas kurang lebih 3.600 kali per menit. Dalam pelaporan ini, Ade melaporkan peretasan yang terjadi pada website, meski lebih dari 30 akun karyawan Narasi yang diretas.

Peretasan terhadap akun Narasi pada 28 September, kemudian berlanjut serangan ke situs web pada 29 September. Ade mengatakan jumlah akun yang diretas kemungkinan bertambah karena masih dalam pendokumentasian.

“Kami masih dalam pendokumentasian. Kami masih mengkaji lebih lanjut sekaligus memikirkan upaya hukum lebih lanjut,” katanya.

Ade mengatakan peretasan yang dialami mengganggu aktivitas jurnalistik dari redaksi Narasi TV. Namun ia tidak mengungkap apakah peretasan ini berhubungan dengan kerja jurnalistik Narasi TV.

Ade Wahyudin, selaku kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) mengungkapkan bahwa laporan ini sudah mendapat tanda terima dan ditetapkan dengan Pasal Ilegal Akses Pasal 30 dan 32 UU ITE dan Pasal 18 Ayat 1 UU Pers.

Sementara itu, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sasmito Madrim meminta aparat kepolisian untuk mengusut serius peretasan terhadap radaksi narasi. Pasalnya, peretasan terhadap Narasi bukan serangan digital semata, tetapi juga serangan terhadap pers.

“Karena itu, kami hari ini menemani Narasi untuk mendesak aparat mengusut secara serius tanpa alasan lagi,” kata Sasmito.

Seperti diketahui redaksi Narasi gencar mengungkap kasus-kasus besar termasuk kasus Ferdy Sambo, konsorsium judi 303, dan menyoroti kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat.

Semakin menjadi sorotan saat Najwa Shihab sebagai presenter Narasi TV menanyakan buat apa percaya kepda kepolisian. Pernyatan itu langsung mendapat serangan dari para buzzerp bukan saja kepadaNajwa Shihab namun kepada redaksi Narasi.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini