Jumat, 24 Januari, 2025

Menekraf dan USK Kolaborasi Dorong Hilirisasi Nilam untuk Ekonomi Kreatif

TajukNasional Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) RI, Teuku Riefky Harsya, menerima kunjungan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan, di Jakarta, Jumat (29/11). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenekraf, Gedung Cipta Pesona, Jakarta Pusat, ini membahas rencana kerja sama strategis dalam hilirisasi nilam sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif.

Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Atsiri Research Center (ARC) USK, Dr. Syaifullah Muhammad, dan Deputi Menekraf, Cecep Rukendi. Kedua belah pihak sepakat menjadikan hilirisasi komoditas unggulan, termasuk nilam Aceh, sebagai prioritas pengembangan sektor ekonomi kreatif sesuai dengan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Riefky menegaskan bahwa Indonesia adalah salah satu produsen utama nilam dunia, dengan Aceh sebagai daerah penghasil nilam berkualitas tinggi. “Sebanyak 43 negara menggunakan nilam Indonesia sebagai bahan baku produk mereka. Ini menunjukkan potensi besar untuk hilirisasi berbasis teknologi di sektor ekonomi kreatif,” ujar Riefky.

Rektor USK, Prof. Marwan, menggarisbawahi keunggulan komparatif nilam Aceh yang memiliki kualitas terbaik di dunia. Dengan dukungan inovasi berbasis teknologi, nilam dapat menjadi produk kompetitif di pasar internasional. “ARC USK siap menjadi pusat unggulan nasional dan internasional untuk pengembangan nilam dengan fasilitas dan SDM yang andal,” jelas Marwan.

Prof. Marwan mengusulkan agar Kemenekraf dan USK menjalin nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan hilirisasi nilam, mencakup integrasi dari hulu hingga hilir. Model bisnis ini diharapkan dapat menghasilkan produk inovatif yang langsung dipasarkan ke masyarakat, memberikan nilai tambah tinggi bagi perekonomian.

“Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk nilam tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan pelaku ekonomi kreatif lokal,” tambahnya.

Menanggapi usulan tersebut, Menteri Riefky menyatakan dukungan penuh Kemenekraf untuk bekerja sama dengan USK. Ia juga mendorong pembukaan program studi ekonomi kreatif di USK untuk mencetak SDM yang mampu mendukung pengembangan sektor ini.

“Kami siap menindaklanjuti kerja sama ini dengan tim khusus. Hilirisasi nilam bukan hanya soal produk tetapi juga tentang membangun ekosistem ekonomi kreatif yang kuat dan berkelanjutan,” pungkas Riefky.

Melalui kolaborasi ini, Kemenekraf dan USK berharap dapat mempercepat pengembangan sektor ekonomi kreatif berbasis komoditas unggulan, menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi dan ekonomi kreatif dunia.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini