TajukNasional Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar membahas strategi optimalisasi Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kolaborasi antar-kementerian dalam pemanfaatan DTSEN sangat penting untuk memastikan data sosial ekonomi setiap warga negara terkelola secara terpadu. Dengan klasifikasi tingkat kesejahteraan sosial, DTSEN dapat menjadi dasar dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah,” ujar Menekraf dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat.
DTSEN menyatukan berbagai data yang selama ini tersebar di berbagai instansi pemerintah agar lebih efektif dalam implementasi kebijakan terkait kesejahteraan masyarakat. Menekraf menegaskan bahwa kementeriannya akan berfokus pada fasilitasi dan penguatan sektor ekonomi kreatif guna mendukung upaya pengentasan kemiskinan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat menambahkan bahwa DTSEN mencakup berbagai indikator kemiskinan, termasuk kemiskinan kultural, struktural, relatif, absolut, dan ekstrem.
“Saat ini terdapat sekitar 3,1 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Untuk mengatasi hal ini, kami telah menyusun strategi bertahap,” ungkapnya.
Menurutnya, ada tiga langkah utama dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. Pertama, peningkatan bantuan khusus bagi kelompok rentan. Kedua, pemberian akses pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi masyarakat yang masih produktif secara usia. Ketiga, mendorong kemandirian ekonomi agar mereka dapat keluar dari status kemiskinan ekstrem.
Dengan pemanfaatan DTSEN secara optimal, diharapkan kebijakan yang diterapkan dapat lebih tepat sasaran dan berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.