TajukPolitik – Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Puan Maharani yang merupakan putri tercintanya, menjadi juru lobi untuk melakukan penjajakan koalisi dengan partai lain.
Hal ini bisa menandakan separuh tiket capres banteng kini seperti sudah dipegang Puan Maharani.
Berbeda dengan parpol lain yang para elitenya sibuk melakukan penjajakan koalisi, PDIP tampak masih anteng saja. Puan mengatakan, partainya siap menjajaki kerja sama dengan semua partai yang ada. Ketua DPR ini mengatakan, bukan karena PDIP belum bertemu atau bersilaturahmi dengan parpol lain, kemudian dianggap PDIP sepertinya enggak mau bekerja sama.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyampaikan bahwa setelah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP akan memulai silaturahmi dengan partai lain sesuai dengan arahan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partai.
Hal ini disampaikan Puan Maharani usai penutupan Rakernas PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Puan mengatakan bahwa dirinya telah diminta oleh Megawati untuk memulai silaturahmi dengan partai lain sebagai bentuk langkah memulai koalisi.
“Insyaallah dan setelah Rakernas kita akan memulai melakukan silaturahmi silaturahmi, dan tadi saya diminta ibu ketum sebagai ketua DPR bisa ikut menjajaki kerjasama”, kata Puan Maharani, Jumat 24 Juni 2022.
Puan menyampaikan bahwa partainya akan membuka komunikasi dengan semua partai. Menurutnya, PDIP bukan tidak mau bekerjasama hanya saja karena sejauh ini belum menjalin komunikasi dengan partai lain.
Dia kemudian menegaskan bahwa silaturahmi antar partai itu wajib dilakukan, menurutnya, sejumlah partai telah meminta untuk bertemu dengan Megawati namun tertunda karena Pandemi Covid 19.
“Bahkan ibu selalu bilang saya enggak bisa kemana-mana, ke depan insyaallah covid melandai kita jajaki pertemuan tersebut”, kata Puan.
Sementara itu, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sebelumnya mengatakan bahwa PDIP sulit untuk menjalin kerjasama atau koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS dalam menghadapi Pemilu 2024.
Hasto dengan tegas menyatakan bahwa enggan untuk menjalin koalisi dengan PKS. Ia menilai kedua partai tersebut memiliki karakteristik pendukung dan prinsip politik yang berbeda dengan PDIP.
“Ya, kalau dengan PKS tidak”, kata Hasto.
“Saya sendiri sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerjasama dengan partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu”, ujar Hasto menambahkan.