Jumat, 22 November, 2024

Media Asing Sebut IKN Proyek Berantakan, Yan Harahap: Biar Tekor Asal Kesohor

TajukPolitik – Menyoroti media asing yang menilai betapa berantakannya proyek ambisius Ibu Kota Baru (IKN), politisi Partai Demokrat, Yan Harahap anggap Jokowi terlalu bernafsu.

Yan Harahap menyebut pembangunan IKN sama seperti peribahasa “Biar tekor asal kesohor”.

Hal itu disampaikan Yan Harahap dalam akun Twitter pribadinya, pada Selasa 6 Desember 2022.

“Nafsu besar, tenaga kurang. Biar tekor, asal kesohor,” ujar Yan Harahap dikutip tajuknasional.com, Rabu (7/12).

Sebelumnya media asing berbahasa Inggris tertua di Jepang The Japan Times menyoroti rencana ambisius Presiden Joko Widodo atau Jokowi membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Melalui japantimes.co.jp, media tersebut menuliskan bahwa ambisi tersebut berantakan.

Tulisan yang berasal dari bloomberg.com dengan judul dan penulis yang sama itu mengilustrasikan Nusantara adalah kota metropolitan modern yang klasik–terletak di tengah hutan hujan yang luas dengan kantor-kantornya yang gemerlap, bus listrik, dan penduduk yang produktif secara ekonomi.

Setidaknya, itulah yang digambarkan oleh brosur pemerintah. Apa yang tidak pemerintah tunjukkan dengan jelas adalah dari mana pemerintah akan menemukan US$34 miliar atau Rp530,95 triliun mengacu pada nilai tukar Rp15.616 per dolar AS untuk membangun ibu kota baru dari nol.

Dengan hanya 18 bulan tersisa di masa jabatan terakhirnya, Presiden Joko Widodo masih secara agresif mendekati investor internasional untuk membiayai 80% proyek. Presiden berharap itu akan meningkatkan perekonomian Indonesia, memukimkan kembali jutaan orang dari Jakarta yang terancam tenggelam, dan memperkuat warisan alias legasi Jokowi sendiri.

Menjadi tuan rumah KTT Kelompok 20 tahun ini hanyalah kesempatan terbaru bagi presiden untuk mengajukan proyek ambisius tersebut.

Namun sayang disayang, lebih dari tiga tahun setelah Nusantara pertama kali diumumkan, tidak ada satu pun pihak asing–yang didukung negara atau swasta–yang telah menandatangani kontrak yang mengikat untuk mendanai proyek tersebut.

Demikian Bloomberg mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut. Sementara beberapa calon investor telah menandatangani letter of intent, kata orang-orang, tapi tidak ada komitmen tegas untuk angka investasi yang sebenarnya.

Jokowi bertekad untuk menyelesaikan proyek tersebut, tetapi situasi membuatnya tidak sabar dan khawatir, kata orang yang menolak disebutkan namanya saat berdiskusi secara pribadi dengan Bloomberg.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini