TajukPolitik – Dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, pengamat politik Rocky Gerung menganggap masih banyak racun dalam Presidential Threshold 20 Persen.
Percakapan dua arah bersama jurnalis senior Hersubeno Arief membicarakan tentang presidential threshold atau arti kasarnya ialah ambang batas untuk pencalonan presiden.
Rocky Gerung menyoroti presidential threshold yang menurutnya bisa menjadi suatu racun dalam sistem demokrasi.
“Semua berawal dari keinginan untuk memulyakan demokrasi. Jadi, kata kuncinya memulyakan. Memulyakan itu iya kalau ada sirkulasi elit,” kata Rocky Gerung dikutip tajuknasional.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (30/11).
Ia menerangkan bahwa dari sirkulasi elit itu harus ada juga sistem kompetisi yang merdeka.
Jadi, dalil demokrasi pun bisa dipahami bahwa kalau sirkulasi itu dihambat maka demokrasi tak mampu mencapai kemulyaan.
“Jika, kompetisinya tidak dari garis start yang sama, maka akan menghasilkan elit yang tidak menceminkan keadaan real dari opini publik itu,” ujar Rocky Gerung.
“Jadi, kita simpulkan bahwa kita menghendaki Indonesia memulihkan demokrasi. Nah, pemulihan itu memerlukan terapi,” tambah pria yang memakai kacamata itu.
Kemudian, dalam hal terapi itu, ia menjelaskan bahwa terapi pertama yang harus dilakukan itu, yaitu mendiagnosis dasar kesulitan hari ini.
Sebab menurutnya, orang kusat-kusut, mondar-mandir ke sana-sini dikarenakan berawal dari dipasangkannya threshold.
“Jadi, dimaksudkan threshold itu ilangkan supaya kita detoksifikasi secara sempurna,” kata Rocky Gerung.
“Kalau masih banyak racun atau obat 20 persen maka tak mungkin tubuh kita bisa pulih. Jadi, untuk memulihkan demokrasi, yaitu detoksifikasi total artinya pergi ke nol persen racun tubuh itu,” lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa 20 persen itu racun, 8 persen racun, 4 persen juga sama racun jadi semua itu harus didetoksifikasi menjadi nol persen sehingha itulah dasar etisnya.
Salah satu hal menarik juga bahwa Hersubeno bertanya, banyak yang beranggapan jikalau nol persen itu nanti bisa kacau berarti semua orang bisa untuk mencalonkan diri?
Alumni UI itu menjawab, bahwa bisa saja semua orang mencalonkan diri itu ‘kan dasar demokrasi.