TajukNasional Masa kekuasaan 10 tahun dinilai sudah cukup bagi Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), untuk tidak lagi ikut campur dalam pemerintahan Indonesia selanjutnya.
Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Siti Zuhro, menegaskan bahwa ini adalah era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Jokowi, ketika sudah purna bakti ya sudah selesai. Ini era Pak Prabowo,” ujar Siti Zuhro dalam sebuah acara diskusi di stasiun televisi swasta, Sabtu (1/2).
Siti Zuhro menegaskan bahwa Presiden Prabowo bukan sosok yang perlu terus dibayangi atau diarahkan setelah resmi menjabat sebagai kepala negara.
“Dalam sejarah Indonesia tidak pernah ada Presiden yang terus menerus membayangi-bayangi,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Prabowo memiliki visi, misi, dan programnya sendiri yang berbeda dari pemerintahan Jokowi.
Menurutnya, setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang khas dan tidak seharusnya berada di bawah pengaruh pendahulunya.
“Misalnya kabinet dibawa ke Hambalang, Magelang. Dengan cara-caranya sendiri yang punya background seperti itu,” ujar Siti Zuhro.
Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi mengenai peran Jokowi setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI. Beberapa pihak menilai bahwa Jokowi masih memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan dan politik nasional.
Namun, Siti Zuhro menegaskan bahwa tradisi demokrasi di Indonesia seharusnya memberikan ruang penuh bagi pemimpin baru untuk menjalankan kebijakan dan agenda tanpa intervensi dari pemerintahan sebelumnya.
Dengan kepemimpinan Prabowo, diharapkan ada kesinambungan pemerintahan yang tetap memberikan manfaat bagi masyarakat serta menjaga stabilitas politik dan ekonomi nasional.