TajukPolitik – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta agar masyarakat tidak membuat keributan jelang Pilpres 2024.
Itu karena, keributan yang berpotensi terjadi itu bisa mengurangi kepercayaan investor yang ingin menanamkan modalnya ke Indonesia.
Ia memprediksi akan lebih banyak investor yang masuk ke Indonesia seandainya kondisi keamanan di Indonesia kondusif.
Politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana, mengomentari permintaan Luhut Binsar soal jangan gaduh jelang Pilpres 2024 itu.
Panca mengatakan bahwa yang gaduh menggaungkan radikalisme dan isu Islamophobia adalah pendukung Luhut sendiri.
Oleh karena itu, ia menyayangkan investor dijadikan alasan oleh Luhut agar masyarakat tidak gaduh jelang pesta rakyat.
“Yang berisik radikal radikul dan kodran kadrun kan pendukung opung. Sekarang alasan investor, ya tinggal sampean stop itu pasukan buzzeRp. Sesederhana itu,” ujar Panca melalui akun Twitter-nya yang dikutip TajukPolitik (01/11).
Kader partai yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menyarankan Luhut untuk berhenti memperkerjakan Buzzer juga ingin Indonesia tidak gaduh.
Kelakuan buzzerp kelompok pendukung pemerintah yang juga merupakan pendukung Ganjar Pranowo kerap melontarkan narasi yang juatru memperkeruh suasana.
Tudingan radikal kepada kelompok Islam kerap mereka lakukan bahkan tidak jarang melakukan difitnah.
Namun para buzzerp ini seolah kebal hukum bahkan pelaporan kepada mereka seolah menguap begitu saja. Seperti laporan terhadapa Ade Armando, Eko Kuntadhi, Denny Siregar, dan Abu Janda sama sekali tidak diproses walau kasusnya sudah menahun.
Justru kerap jasa para buzzerp ini malah dipakai oleh institusi Polri seperti saat terjadi tragedi Kanjuruhan. Semua buzzerp ini langsung membela Polisi dan menyalahkan korban Kanjuruhan.
Seharusnya Luhut menanyakan pada pemerintah kenapa melindungi orang-orang yang membuat gaduh bangsa ini dan cewnderung membuat perpecahan.