TajukPolitik – Isu perombakan Demokrat masuk Kabinet Indonesia Maju (KIM) menguat, menyusul pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Bogor.
Menanggapi wacana reshuffle, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan tak mempersoalkan.
“Ya, kalaupun Demokrat mau, silahkan, dan Pak Jokowi butuh gitu,” tutur Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi yang akrab disapa Awiek, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10).
Awiek menuturkan, pihaknya menghormati apapun yang menjadi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terlebih menyangkut hak prerogratif.
“Itu hak prerogatif presiden sebagai user, saya kira tidak bisa maksa-maksa beliau, dan beliau bisa mengukur kebutuhan untuk merombak kabinetnya,” tuturnya.
“Bagi PPP, yang penting tidak mengurangi kursi PPP, gitu kan?” Awiek balik bertanya.
Seperti diketahui, isu perombakan kabinet menguat, setelah SBY bertemu Jokowi secara tertutup, di Istana Bogor.
Spekulasi itu diperkuat pernyataan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, yang menilai wajar jika ada reshuffle kabinet, lantaran ada kementerian yang terlibat kasus hukum dengan KPK.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara soal pertemuannya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor pada Senin sore, 2 Oktober 2023. Ia mengatakan dalam pertemuan selama hampir satu jam itu membahas mengenai 2024.
“Ya silaturahmi, berbincang-bincang terutama mengenai 2024,” kata Jokowi ditemui usai pembukaan Inacraft pada Rabu, 4 Oktober 2023, di Jakarta Convention Center, Senayan.
Presiden tidak mengelaborasi apa yang dia bahas, Saat ditanya apakah pertemuan itu membahas peluang masuknya Demokrat dalam pemerintahan seiring isu reshuffle kabinet.
“Rahasia,” kata Jokowi.
Demokrat sendiri masih menepis isu masuk dalam kabinet Jokowi dalam isu Reshuffle tersebut.