Minggu, 23 Februari, 2025

Legislator Demokrat Desak Kejaksaan Agung Ungkap Aktor Utama di Balik Korupsi Timah

TajukNasional Kejaksaan Agung telah menetapkan 22 tersangka terkait kasus korupsi dalam tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Penambangan (IUP) PT Timah di Bangka Belitung. Meskipun jumlah tersangka sudah banyak, masih ada nama besar yang menurut Legislator Demokrat, Benny K Harman, belum tersentuh oleh proses hukum.

Benny K Harman, saat rapat kerja di Komisi III pada Rabu, 4 September 2024, mengindikasikan adanya aktor utama dalam kasus ini yang hingga kini belum terseret ke meja hijau. Namun, Benny memilih untuk tidak mengungkapkan nama sosok yang dimaksud. “Ada satu (pelaku) yang belum bapak sentuh. Kita tunggu, mudah-mudahan sebelum tanggal 20 Oktober bapak lakukan itu,” ujar Benny, mengarahkan pernyataannya kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Dalam kesempatan tersebut, Benny memberikan apresiasi kepada Jaksa Agung atas keberanian yang ditunjukkan dalam mengusut kasus korupsi yang melibatkan pengelolaan komoditas timah. Kasus ini dilaporkan telah merugikan negara hingga Rp300 triliun. Menurut Benny, langkah Kejaksaan Agung ini patut diacungi jempol, terutama karena lembaga hukum lainnya, seperti Polri dan KPK, belum menunjukkan keberanian serupa dalam menangani kasus korupsi timah.

“Lembaga hukum lain seperti Polri dan KPK tidak ada yang berani mengungkap korupsi timah,” kata Benny dengan tegas. Bahkan, ia menyebut bahwa jaksa agung pada era sebelumnya pun tidak berani mengungkap kasus ini. Benny berharap Jaksa Agung saat ini bisa menjelaskan kepada publik mengenai tekanan-tekanan yang mungkin dihadapi dalam proses pengusutan kasus tersebut.

Benny juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait insiden yang melibatkan polisi yang diduga menguntit Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, ketika sedang mengusut kasus timah beberapa bulan lalu. Insiden ini menambah kecemasan Benny bahwa ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk menghalangi penyelesaian kasus ini.

“Apa yang menjadi kecemasan kami adalah bapak alami, bapak dikepung, dan yang mengepung bapak itu aneh bagi saya, polisi juga,” tambahnya, menunjukkan betapa kompleks dan berbahayanya situasi yang dihadapi oleh pihak kejaksaan dalam menangani kasus ini.

Benny juga menyoroti bahwa kasus korupsi timah ini sudah lama dikendalikan oleh ‘beking’ atau pelindung yang kuat. Oleh karena itu, ia memuji Jaksa Agung atas upaya luar biasa yang telah dilakukan sejauh ini dalam membongkar kasus yang sarat dengan tekanan tersebut. “Sudah lama kasus timah ini ada bekingnya, dan sekali lagi bapak luar biasa,” tandas Benny.

Benny berharap agar dalam waktu dekat, Jaksa Agung dapat menyelesaikan pengusutan kasus ini, termasuk mengungkap dan menindak aktor utama yang masih belum tersentuh. Harapannya, proses hukum dapat berjalan adil dan transparan sehingga kasus korupsi yang merugikan negara ini dapat dituntaskan secara tuntas.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini