TajukPolitik – Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kunjungi rumah produksi kerajinan tembaga di Dukuh Tumang Tegal Rejo, Desa/Kecamatan Cepogo, Boyolali.
Kedatangan AHY disambut pemilik rumah produksi tersebut, Mimik. AHY lalu segera diajak masuk ke bagian dalam rumah produksi. AHY terlihat bertegur sapa dengan para perajin. Ia juga sempat mencoba praktik membuat kerajinan tembaga dengan memukul bahan menggunakan besi.
Salah satu perajin tembaga, Sujapar, 48, terlihat memberikan arahan kepada AHY. Kepada wartawan, warga Tumang tersebut membeberkan AHY mencoba cara membuat tekstur dengan memukul tembaga.
“Tadi Pak AHY latihan nuthuk [memukul] atau mbabar untuk membuat tekstur,” katanya.
Saat mencoba praktik membuat kerajinan itu, kata Japar, AHY mendoakan dirinya agar tetap sehat dan bisa selalu berkarya.
Japar tak menyangka bisa bertemu dengan AHY bahkan mengajarinya membuat tekstur pada kerajinan tembaga. Setelah dolan dan berkeliling ke lokasi produksi kerajinan tembaga di Boyolali itu, AHY menyempatkan berkunjung ke galeri kerajinan Nuansa Craft.
Setelah itu lanjut ke Muda Tama Gallery di Dukuh Kupo yang masih berada di kawasan Tumang. Di sana, AHY melihat galeri kerajinan dan berbincang dengan pemiliknya, Supri Haryanto, yang ternyata perajin pertama di Tumang.
Ia juga sempat berdialog dengan masyarakat perajin. Seusai acara, saat diwawancarai wartawan, AHY mengungkapkan kesannya belajar memproses kerajinan tembaga. Ia mengaku cukup kesulitan.
“Waduh, susah itu. Saya enggak bisa karena itu butuh ketelitian, ketelatenan, kesabaran. Tadi tanya berapa hari buatnya, itu sekian hari, seminggu [sepekan]. Itu setahun pun saya enggak jadi,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Karena itu pula, ia mengapresiasi keterampilan luar biasa yang harus dijaga dan dilestarikan warga Tumang. AHY juga mendorong agar keterampilan tersebut dapat diwariskan ke generasi selanjutnya.
AHY merasa bangga dengan industri rumahan kerajinan tembaga Tumang, Boyolali, lantaran telah berhasil merambah pasar dunia. “Tetapi kami mendengar juga aspirasi yang menjadi kendala utama itu mahalnya bahan baku yang saat ini masih impor dari Eropa dan beberapa negara di Asia,” jelas AHY di sela-sela dolan dan mengunjungi lokasi kerajinan tembaga di Tumang, Boyolali, itu.
Tak hanya itu, AHY menuturkan masalah lain yang dihadapi perajin tembaga di Tumang saat ini adalah terbatasnya tenaga kerja. Padahal, jika harus memproduksi kerajinan dalam jumlah besar, bahkan custom, membutuhkan kecepatan produksi.
“Harapannya ada bantuan berupa alat-alat yang lebih modern dan canggih untuk mempercepat produksi tersebut sehingga tetap khas handmade, menjadi kerajinan yang juga semakin diminati bukan hanya masyarakat dalam negeri tapi juga mancanegara,” kata dia.
Dari kunjungan dan dolan di Boyolali itu, AHY bersama keluarga Partai Demokrat berkomitmen terus memajukan ekonomi kreatif, khususnya kerajinan logam di Kota Susu.
“Tadi ada juga anggota DPR kami yang bisa membantu untuk bisa memberikan fasilitas. Bagi pemasarannya karena yang diperlukan juga dalam bentuk pameran, sedangkan pameran membutuhkan fasilitas yang baik dari berbagai kalangan,” kata dia.
AHY mengatakan dukungan pameran nanti nantinya dapat memfasilitasi perajin untuk menjajakan dan memamerkan produk-produknya. Selain itu, ia juga mendorong pemasaran secara daring agar produk kerajinan Tumang dapat masuk ke pasar yang lebih luas.
Tak hanya mengunjungi perajin, ia juga membeli beberapa kerajinan tembaga berbentuk lampu, helm, dan set penyajian dan pemanas makanan. Ia juga minta katalog kerajinan yang dijual supaya bisa memilih-milih nantinya.
AHY mengatakan ia tak hanya memesan kerajinan tangan untuk dirinya pribadi dan kantor tapi juga sebagai sarana promosi ke jaringan yang lebih luas. “Mudah-mudahan industri kerajinan logam atau tembaga yang ada di Tumang Boyolali bisa semakin maju dan berkembang,” harapnya.