Jumat, 22 November, 2024

Kritisi Pidato Jokowi Pilih Capres Jangan Sembrono, Anthony: Tidak Hormati Kedaulatan Partai dan Demokrasi

TajukPolitik – Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies), Anthony Budiawan, menyinggung pidato Jokowi pada acara Partai Golkar beberapa waktu lalu soal Capres.

“Bayangkan kalau Joe Biden bicara kepada partai Republican “jangan sembrono tentukan capres”, pasti menjadi skandal politik besar, karena dianggap campuri urusan internal partai lain. Tapi di sini malah partai-partai pada mengkeret: tanda tidak berdaulat?” tulisnta dalam twitter pribadinya, Senin (24/10)

Menurut Anthony kalau partai sembrono tentukan capres, itu urusan mereka, ujung-ujungnya pasti kalah. Dan tidak ada partai yg mau kalah.

” Jangan-jangan, “sembrono” mempunyai arti lain: calon yang tidak diinginkan? Komentar seperti itu menunjukkan tidak menghormati kedaulatan partai dan demokrasi,” tukasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan, Golkar sebagai partai yang sudah matang, punya pengalaman malang melintang sudah 58 tahun.

Menurut Jokowi, itu merupakan pengalaman yang sangat panjang, banyak makan asam garam dan perpolitikan Indonesia. Oleh karenanya Jokowi katakan, Golkar tak akan sembrono mendeklarasikan Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024.

“Oleh sebab itu, saya yakin, saya yakin, Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden 2024,” ucap Jokowi, di acara HUT ke-58 Golkar digelar di Hall C, Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022) kemarin.

Kata sembrono yang diucapkan Jokowi bisa saja memiliki arti lain. Dan, itu bisa menunjukkan kedaulatan partai dan demokrasi tidak dihormati.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Ahmad Ali merasa bahwa pernyataan Presiden RI Joko Widodo agar tidak sembrono menentukan calon presiden (capres) bukan ditujukan untuk partainya.

Sejauh ini, Nasdem menjadi partai paling awal yang mendeklarasikan sosok bakal calon presiden untuk Pilpres 2024, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Pernyataan Pak Jokowi bukan untuk Nasdem,” kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulis, Minggu (23/10/2022).

Ia merasa, Presiden Jokowi telah mengetahui dan memahami betul tradisi yang ada di Partai Nasdem ketika mengusung capres atau calon kepala daerah, yakni selalu lebih awal mengumumkan figur yang bakal diusung.

“Bahkan, tradisi tersebut sudah dimulai sejak Partai Nasdem berdiri dan yang dicapreskan adalah Jokowi, yang saat itu seorang gubernur,” kata dia.

Oleh karena itu ia merasa yakin Jokowi juga tahu apa yang dilakukan partai besutan Surya Paloh tersebut dalam menjaring nama-nama bakal calon presiden hingga mendeklarasikan Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

“Jadi, kita tidak sembrono karena sudah melalui tahapan dan mekanisme yang sangat panjang,” sebut Ahmad Ali.

“Dengan mengutip perumpamaan Pak Jokowi di pidato ulang tahun Partai Golkar, saya pikir itu bukan ditujukan untuk NasDem,” terang anggota Komisi III DPR RI itu.

 

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini