TajukPolitik – Ekonom senior Rizal Ramli mengkritisi anggaran perjalanan Presiden Jokowi yang diperkirakan angkanya super jumbo alias boros.
“Saat ini, dia (Presiden Jokowi) kerjaannya jalan-jalan, keliling. Ninjau proyek enggak habis-habis. Proyek yang enggak jadi, dia kunjungi lebih dari 12 kali, kayak IKN. Setiap kali jalan, rombongannya kan bisa 100-200 orang. Pakai pesawat besar, presiden. Mohon maaf, pemborosan. Harus diaduit, tapi nanti saja,” papar Rizal dalam diskusi publik menggugat Perppu Cipta Kerja secara hibrid di Jakarta, Senin (9/1).
Selanjutnya, mantan Menko Kemaritiman di periode pertama Presiden Jokowi ini, membandingkan dengan era Presiden Gus Dur.
Kala itu, Gus Dur sempat dikritik karena lebih hobi jalan-jalan, ketimbang kerja.
“Saya tersinggung, saat Gus Dur berkuasa dikritik habis-habisan, suka jalan-jalan. Disebut menghabiskan anggaran perjalanan dinas yang besar. Padahal, rombongan paling banyak 5-10 orang. Beliau jalan pakai pesawat umum, pesawat kecil. Habis dikritik, sebagai presiden yang menghabiskan anggaran besar untuk perjalanan,” ungkapnya.
Masih kata Bang RR, sapaan akrabnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat kaget lantaran anggaran perjalanan pegawai negeri sipil (PNS) pada 2022, mencapai Rp37,8 triliun. Hal tersebut berarti naik Rp10,5 triliun ketimbang realisasi 2021 yang mencapai Rp27,3 triliun.
“Tahun lalu, PNS habiskan anggaran perjalanan hampir Rp38 triliun. Ya puguh wae atuh, dia kan nyontoh bosnya tiap hari jalan-jalan. Iya kan. Jadi jangan hanya nyalahin PNS. Pemimpin kasih contoh dulu perjalanan yang hemat. Baru PNS contoh itu,” ungkapnya.
Saat awal menjabat, Presiden Jokowi sempat menyentil besarnya anggaran mantan Presiden SBY di beberapa pos.
Tepatnya pada 18 September 2014, Jokowi mengaku bingung dengan besarnya biaya perjalanan dinas hingga Rp30 triliun dan rapat Rp30 triliun.
“Perjalanan dinas Rp30 triliun itu untuk apa, anggaran rapat Rp18 triliun, itu rapat apa? Lalu ada biaya-biaya kantor. Saya sudah hafal,” kata Jokowi.
Namun seperti biasanya Jokowi selalu menjilat ludah sendiri, dulu protes BLT sekarang melanjutkan BLT gagasan SBY. Utang SBY 2.600 triliun dihujat Jokowi, saat ini utang sudah tembus 7.554 triliun. Jadi apa yang Jokowi kritisi saat era SBY, malah semakin parah saat Jokowi jabat presiden.