TajukPolitik – Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irwan, mengkritisi pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Putra Nababan, yang mengusulkan agar timnas Indonesia diisi oleh 60 persen pemain nasional.
Irwan tidak sepakat dan menegaskan pernyataan Putra Nababan tidak jelas.
“Tentu tidak sepakat ya. Menurutku itu pendapat yang rapuh. Landasan analisisnya apa? Angka 60% itu dari mana? Jika 60% pemain lokal/nasional terus targetnya apa? Kan tidak jelas,” kata Irwan, Selasa (4/6).
Irwan menilai naturalisasi sah-sah saja dalam upaya membela timnas Indonesia selama dibutuhkan. Dia juga menyebut pemilihan naturalisasi ini merupakan kesempatan untuk menuai prestasi bagi Indonesia.
“Menurut saya sih sederhana saja. Jika sudah naturalisasi ya pemain sepakbola siapa pun selama permainannya dibutuhkan negara ya tentu berhak memperkuat timnas. Kalau saya melihat kebijakan naturalisasi ini bagaimana kita memandang mana duluan ayam dengan telur saja. Pembinaan jangka pendek dengan target prestasi kelas dunia itu tidak bisa bersamaan dilakukan untuk sebuah hasil prestasi emas, jadi pilihannya ya shortcut dulu mumpung UU kita memberikan kesempatan itu,” jelas dia.
Jubir Partai Demokrat ini pun meyakini pembinaan sepakbola di Indonesia akan ikut berkembang seiring dengan prestasi timnas di dunia.
Dia menilai lebih penting bagi Indonesia untuk mencari naturalisasi yang masih muda dan produktif sehingga bisa ikut mengangkat Indonesia.
“Saya meyakini jika timnas punya prestasi dunia maka pembinaan sepakbola tanah air juga akan berkembang pesat dan mampu melahirkan pemain lokal/nasional jauh melebihi pemain keturunan yang ada di luar sana. Jadi pilihannya bagaimana PSSI mengejar prestasi dunia sembari pembinaan jangka panjangnya dilakukan. Kalaupun masalah naturalisasi ini butuh masukan ya saran saya agar pemain yang dinaturalisasi benar-benar masih muda, prima dan produktif serta standar permainannya sudah grade A liga-liga dunia jadi keberadaan mereka mampu membawa Indonesia setara dengan tim sepakbola negara-negara langganan piala dunia juga piala eropa,” ujar dia.
Sebelumnya, Putra Nababan mengkritik mayoritas pemain timnas yang diisi pesepakbola naturalisasi.
Dia meminta PSSI untuk mengatur komposisi pemain timnas agar didominasi pemain murni WNI.
Hal itu disampaikan Putra dalam rapat proses pemberian kewarganegaraan RI kepada Jens Raven dan Calvin Ronald Verdonk di ruang rapat Komisi X DPR, gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (3/6).
Putra mulanya menyoroti tren pemain timnas naturalisasi yang terus meningkat. Dia mengatakan sebanyak 11 pemain timnas dinaturalisasi sejak 2022.
“Saya harus mencatat ini bahwa di era sekarang ini adalah rekrutmen naturalisasi yang paling banyak. Ini ada 11 pemain dari 2022. Jadi banyak sekali ini pemainnya bahkan kalau kita lihat timnas kita ini kalau lagi bertanding di lapangan itu isinya lebih banyak pemain naturalisasinya ketimbang pemain nasional, gitu ya. Saya harus bilang pemain nasional, saya nggak mau bilang lokal,” kata Putra.
Irwan dan Putra Nababan memegang pandangan yang berbeda tentang komposisi timnas Indonesia.
Sementara Irwan mendukung naturalisasi sebagai langkah praktis untuk mencapai prestasi dunia, Putra Nababan menginginkan komposisi timnas yang lebih banyak diisi oleh pemain murni WNI untuk menjaga identitas nasional.
Perdebatan ini mencerminkan tantangan dalam mencapai keseimbangan antara prestasi dan kebanggaan nasional dalam dunia sepakbola Indonesia.