TajukNasional Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, kini menghadapi tekanan besar, dengan sejumlah pihak memperkirakan bahwa dirinya akan menghadapi gempuran dalam kongres partai mendatang.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, memprediksi bahwa Megawati berpeluang kehilangan jabatannya sebagai Ketua Umum PDIP.
Jamiluddin menyatakan bahwa faktor usia Megawati yang kini sudah sepuh dapat mempengaruhi kemampuannya dalam memimpin partai besar seperti PDIP.
Menurutnya, kepemimpinan Megawati yang sudah berlangsung lama, ditambah dengan kondisi fisik yang semakin menua, membuatnya tidak lagi cukup lincah untuk memimpin partai yang sangat besar dan berpengaruh.
“Hal itu memang perlu dilakukan karena kondisi objektif Megawati Soekarnoputri saat ini sudah sepuh. Hal ini membuat Megawati sudah tidak lagi cukup lincah untuk memimpin partai sebesar PDIP,” ujar Jamiluddin, Jumat (10/1).
Prediksi ini juga mengemuka setelah beberapa kader PDIP yang dipecat, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution, menunjukkan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Megawati.
Keputusan partai yang mencalonkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024 semakin memperburuk situasi, karena adanya perbedaan pandangan antara Megawati dan sejumlah kader muda yang dianggap dapat menggantikan peran kepemimpinan dalam partai.
Kongres PDIP yang dijadwalkan pada 2025 mendatang diprediksi akan menjadi ajang penting untuk menentukan masa depan kepemimpinan Megawati. Para kader, termasuk yang dipecat, diperkirakan akan menuntut perubahan besar dalam struktur partai.
Apakah Megawati akan mundur atau tetap mempertahankan posisinya, hanya waktu yang akan menjawab.