TajukNasional Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Suleman Tanjung, mengkritik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam rapat pleno PBNU di Hotel Bidakara, Jakarta pada Sabtu (27/7).
Suleman menegaskan bahwa PKB didirikan untuk kepentingan bangsa, bukan untuk kepentingan pribadi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan keluarganya.
Dalam rapat pleno tersebut, diskusi informal membahas rencana pembentukan panitia khusus (pansus) atau tim lima untuk menyelidiki PKB.
Para pengurus PBNU mengungkapkan kekhawatiran mengenai pembelokan sejarah PKB oleh sejumlah elite partai. Suleman menilai bahwa PKB telah menyimpang dari tujuan awal pendiriannya dan kini dikuasai oleh segelintir elite serta keluarga Cak Imin.
“Para peserta rapat pleno umumnya sepakat bahwa PBNU perlu menyikapi perilaku dan pernyataan elite PKB. Kami berencana untuk mengumumkan pembentukan pansus PKB pada penutupan pleno,” ujar Suleman.
Pansus ini, menurut Suleman, bertujuan untuk mengembalikan PKB ke arah yang sesuai dengan tujuan awalnya, yaitu sebagai bagian dari NU.
Suleman menambahkan bahwa ada upaya dari beberapa elite PKB untuk menjauhkan partai tersebut dari akar NU.
“Kami mendengar pernyataan dari elite PKB bahwa partai ini bukan milik NU, melainkan milik bangsa. Kami menilai ini sebagai upaya untuk membelokkan sejarah PKB,” tegas Suleman.
Pembentukan pansus ini diharapkan dapat mengembalikan PKB ke jalur yang sesuai dengan visi dan misi NU, serta memperbaiki arah politik partai agar tetap berfokus pada kepentingan umat dan bangsa.