TajukNasional Komisi I DPR RI menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mengoptimalkan peluang diplomasi ekonomi, termasuk rencana keikutsertaan Indonesia dalam kelompok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan).
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto, menegaskan pentingnya keterlibatan Indonesia dalam inisiatif global yang strategis, seperti BRICS, guna memperkuat kepentingan nasional. Hal ini disampaikan dalam seminar bertajuk “Menakar Untung Rugi Rencana Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS”*di Ruang Abdul Muis, Kompleks DPR RI, Selasa (19/11).
“Sebagai mitra pemerintah di bidang luar negeri, Komisi I DPR RI bertanggung jawab memberikan masukan yang konstruktif untuk memastikan kebijakan luar negeri Indonesia tetap berorientasi pada kepentingan nasional,” ujar Anton, politisi dari Fraksi Partai Demokrat.
Anton menekankan perlunya melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti akademisi, pakar, dan generasi muda, dalam diskusi kebijakan luar negeri. Menurutnya, keterlibatan ini tidak hanya memperkaya perspektif, tetapi juga membantu masyarakat memahami kompleksitas politik global.
“Anak muda dan mahasiswa yang tertarik pada politik global perlu diberi ruang untuk memahami pertimbangan-pertimbangan strategis dalam langkah diplomasi pemerintah,” ungkap Anton.
Ia juga mengapresiasi pendekatan diplomasi ekonomi yang dijalankan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat menghadapi krisis ekonomi global 2008. “Kita bisa belajar dari keberhasilan pemerintahan SBY yang tidak hanya melewati masa sulit, tetapi juga menciptakan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tambahnya.
Anton berharap pemerintah dapat mengantisipasi tantangan sekaligus mengoptimalkan peluang dari potensi keanggotaan Indonesia di BRICS. Menurutnya, platform ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global, investasi, dan penguatan ekonomi domestik.
“Kita harus memastikan BRICS menjadi alat untuk mendukung kepentingan nasional, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi dunia yang terus berubah,” tegas Anton.
Seminar yang digelar Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini menghadirkan sejumlah pakar, termasuk Muhsin Syihab (Staf Ahli Kemlu RI), Teuku Rezasyah (Pakar Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran), Esther Sri Astuti (Direktur Eksekutif INDEF), dan Alexey Rykov (Political Counsellor Kedutaan Besar Rusia).
Diskusi ini membahas secara mendalam keuntungan dan tantangan yang mungkin dihadapi Indonesia jika bergabung dengan BRICS, termasuk aspek geopolitik dan ekonomi.
Melalui forum ini, Partai Demokrat dan Komisi I DPR RI berharap dapat memberikan panduan strategis bagi pemerintah untuk memanfaatkan potensi BRICS sebagai sarana memperkuat kepentingan nasional Indonesia di panggung global.