TajukPolitik – Melihat tingkat kepecayaan masyarakat terhadap Kepolisian belakangan ini yang kian merosot, kader Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menyangkan pada reformasi 98, Polisi tidak ikut direformasi.
“Waktu reformasi 98, Polisi kelupaan direformasi. Hanya berhasil mereformasi TNI,” ujar Panca dikutip dari unggahan twitternya, @panca66 (18/10/2022).
Menurut Panca, harus ada yang berani melakukan reformasi pada tubuh Polri. Emblem pada seragam pun tidak luput dari sorotan Panca.
“Lihat aja tuh penggunaan emblem berlebihan di seragam polisi melebihi tentara sekarang!,” tandasnya.
Sebelumnya, Polri mengatakan penyebab kematian ratusan orang di Kanjuruhan bukan karena gas air mata. Namun, karena kekurangan oksigen.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan, berdasarkan keterangan dokter Rumah Sakit Saiful Anwar Malang bahwa tidak ada yang menyebut gas air mata menjadi penyebab kematian dalam tragedi Stadion Kanjuruhan.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, berdasarkan keterangan dari ahli kedokteran, gas air mata tidak menyebabkan kematian.
“Dari penjelasan para ahli dan dokter spesialis yang menangani para korban, baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka, dari dokter spesialis penyakita dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen,” kata dia, Senin (10/10/2022).
Dedi mengatakan, di stadion saat itu banyak orang berdesak-desakan. Hal ini lah yang membuat banyak orang kekurangan oksigen hingga tewas.
Dalam tragedi itu, 131 korban meninggal dunia. Sementara itu, ada ratusan korban lain yang luka-luka.
“Terjadi berdesak-desakan terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan mengakibatkan kekurangan oksigen di pada pintu 13, pintu 11, pintu 14, dan pintu 3. Ini yang jadi korbannya cukup banyak,” ujar Dedi.
Ia pun menyampaikan, berdasarkan penjelasan para ahli kedokteran, dampak dari gas air mata tidak mematikan, tetapi menyebabkan iritasi.
Di dalam gas air mata juga tidak ada toksin atau racun yang mengakibatkan seseorang meninggal dunia.
“Ketika kena gas air mata pada mata khususnya memang terjadi iritasi, sama halnya seprti kita kena air sabun, terjadi perih tapi pada ebebrapa waktu bisa langsung sembuh dan tidak mengakibatkan kerusakan yang fatal,” kata dia.