TajukNasional Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menjamu Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di kediaman Ketua DPD RI, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada hari Senin (5/8).
AHY, yang sedang menempuh pendidikan Program Doktoral pada Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Universitas Airlangga Surabaya, mendaulat LaNyalla sebagai narasumber utama dalam penelitian disertasinya yang bertema “Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045”.
Menurut AHY, tema disertasi yang diusungnya sangat sesuai dengan semangat dan visi Ketua DPD RI dalam mewujudkan bangsa yang unggul dan maju menuju Indonesia Emas 2045. “Pengabdian panjang Pak LaNyalla sebagai Ketua DPD RI selama lima tahun terakhir telah menghadirkan banyak capaian dan prestasi yang membanggakan. Tentu itu semua tidak terlepas dari berbagai tantangan dan peluangnya. Kami meyakini, banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang akan sangat berguna bagi penelitian dan penulisan disertasi kami,” ujar AHY.
Secara pribadi, AHY menilai LaNyalla sebagai figur yang kritis dan memiliki komitmen luar biasa terhadap bangsa. “Jawaban beliau selain fundamental, juga kritis, tanpa mengada-ada, juga sangat sistematis. Dalam berbagai kesempatan saya sering sekali mendengar beliau menyampaikan agar bangsa ini jangan sampai salah urus dan salah arah,” tutur AHY.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD RI menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan secara langsung oleh AHY terkait materi disertasinya. LaNyalla menilai bahwa yang dibutuhkan oleh bangsa ini adalah SDM yang unggul, memiliki karakter dan jati diri bangsa, serta memahami sejarah perjalanan lahirnya bangsa dan negara. “Selain itu, SDM yang kita butuhkan adalah SDM yang memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme. Bukan generasi kaleng dan generasi yang individualisme, materialisme dan hedonisme,” terang LaNyalla.
LaNyalla melanjutkan bahwa pemimpin bangsa adalah mereka yang mengerti bahwa Indonesia ini lahir dari bangsa-bangsa lama dan negara-negara lama yang sudah ada di Nusantara jauh sebelum Indonesia berdiri. “Bangsa-bangsa dan negara-negara lama inilah watak dan DNA asli negara kepulauan yang super majemuk ini. Mereka diikat oleh ideologi nilai-nilai Pancasila,” tegas LaNyalla.
LaNyalla juga menambahkan bahwa Bung Karno pernah mengatakan bahwa dirinya bukanlah pencipta Pancasila. “Karena nilai-nilai Pancasila sudah ada jauh sebelum Indonesia lahir, bahkan sebelum penjajah Belanda datang. Sehingga Bung Karno hanya mengaku sebagai penggali Pancasila,” jelas LaNyalla.
LaNyalla berpesan kepada AHY bahwa orientasi kepemimpinan harus bermuara kepada aspek transendental. “Seorang pemimpin harus memiliki nilai spiritual yang kuat dan menggantungkan harapannya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus konsisten, amanah dan mengerjakan segala sesuatunya dari hati. Saya adalah pribadi yang secara spiritual, selalu menggantungkan harapan saya hanya kepada Allah SWT. Karena petunjuk Allah SWT itu lebih akurat ketimbang teori-teori yang kita pelajari selama ini,” pesan LaNyalla.
Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD RI didampingi oleh Senator Bustami Zainuddin dari Lampung dan Staf Khusus Ketua DPD RI, Sefdin Syaifudin. Sementara AHY hadir didampingi oleh Tenaga Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Manajemen Internal, Mira Permatasari, dan sejumlah jajaran lainnya.