TajukNasional Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menggandeng Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk mengembangkan Kawasan Transmigrasi Salor di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, sebagai etalase pembangunan wilayah Papua. Kawasan ini direncanakan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan pemerintahan di provinsi tersebut.
Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menjelaskan bahwa pengembangan Salor akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur, fasilitas umum, dan pendidikan karakter bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kebanggaan wilayah.
“Apalagi, Salor akan menjadi lokasi pusat pemerintahan Provinsi Papua Selatan,” kata Iftitah dalam pertemuan dengan pejabat Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Ia menegaskan bahwa Kementrans tengah mengubah orientasi program transmigrasi dari sekadar pemindahan penduduk menjadi pembangunan pusat-pusat ekonomi terpadu di wilayah transmigrasi.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Kementrans menginisiasi program Transmigrasi Patriot, yang menawarkan beasiswa bagi generasi muda berbakat di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM). Setelah menyelesaikan pendidikan, mereka akan diberikan pekerjaan dan fasilitas tempat tinggal di kawasan transmigrasi yang sesuai dengan keahlian mereka.
“Presiden Prabowo telah mengarahkan untuk memprioritaskan program yang menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, memanfaatkan teknologi berbasis STEM, serta mewujudkan swasembada pangan dan energi. Transmigrasi mendukung semua ini,” ujar Iftitah.
Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas, Medrilzam, menyambut baik transformasi program transmigrasi ini. Ia menyatakan bahwa langkah Kementrans selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang sedang disusun.
“RPJMN ini akan menjadi dasar penyusunan Rencana Strategis kementerian/lembaga lain dalam lima tahun ke depan. Nantinya, semua program akan diturunkan menjadi Rencana Kerja dan Anggaran yang bersifat tahunan,” jelas Medrilzam.
Dalam pertemuan tersebut, kedua kementerian juga membahas penyusunan Indeks Kinerja Utama (IKU) untuk mengukur keberhasilan program transmigrasi, termasuk implikasi regulasi dan perencanaan.
Medrilzam turut mengapresiasi langkah progresif yang dilakukan Kementrans dalam mendorong transformasi transmigrasi. “Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Rachmat Pambudy) menilai Menteri Transmigrasi sangat progresif, dan kami harus bersikap progresif pula,” ujarnya.
Pengembangan Kawasan Salor diharapkan tidak hanya mempercepat pembangunan Papua Selatan tetapi juga menjadi model keberhasilan transformasi transmigrasi di Indonesia.