Minggu, 9 Februari, 2025

Kementerian PU Komitmen Bangun Infrastruktur Tahan Bencana dan Ramah Kesehatan untuk Tingkatkan Kualitas Hidup

TajukNasional Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, bersama Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan  Agus Harimurti Yudhoyono ( Menko AHY) dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, menghadiri audiensi terkait pembangunan infrastruktur yang tahan bencana dan ramah kesehatan di Gedung Kemenko IPK, Selasa (14/1/2025).

Audiensi ini juga dihadiri sejumlah kementerian/lembaga terkait, dengan fokus pada mitigasi bencana, sanitasi, air bersih, dan ruang terbuka hijau yang ramah anak, perempuan, lansia, dan disabilitas.

Menko AHY menekankan pentingnya infrastruktur yang resilien terhadap bencana mengingat Indonesia merupakan negara rawan bencana alam.

“Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap bencana alam, sehingga semua butuh langkah cepat, dan bagaimana melakukan langkah preventif. Infrastruktur harus menjawab kebutuhan tersebut, baik melalui rehabilitasi dan rekonstruksi, serta infrastruktur yang semakin resilien terhadap dampak bencana,” ujar AHY.

Selain itu, AHY menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama melalui sanitasi dan air bersih guna mencegah penyakit menular dan stunting.

“Kedepan akan disediakan ruang terbuka hijau yang ramah bagi perempuan, anak, lansia, dan disabilitas, sehingga kualitas kehidupan dapat menjadi lebih baik,” tambah AHY.

Menko PMK Pratikno menegaskan perlunya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung agenda pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul.

“Kami sadar apa yang ditugaskan dalam pembentukan SDM unggul sangat membutuhkan kontribusi infrastruktur. Kami mohon agar agenda pembangunan sanitasi, air bersih, dan tempat berkumpul masyarakat menjadi prioritas bersama,” jelas Pratikno.

Menteri Dody mengungkapkan bahwa Kementerian PU telah melaksanakan berbagai proyek infrastruktur, termasuk penyediaan air minum, sanitasi berbasis masyarakat, serta penerapan standar bangunan tahan bencana.

“Terkait isu sanitasi, Kementerian PU telah mengajukan Inpres Air Minum dan Sanitasi yang saat ini sedang dalam proses. Kami juga memiliki program Sanimas (sarana prasarana sanitasi berbasis masyarakat) yang lokasinya sedang direview oleh BPKP,” terang Dody.

Dalam mitigasi bencana, Kementerian PU telah menerapkan SNI 1726 Tahun 2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk bangunan gedung dan non-gedung. Sosialisasi terus dilakukan kepada masyarakat dan berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan.

“Kami terus berkoordinasi dengan BNPB untuk menentukan prioritas dan dukungan terkait infrastruktur tahan bencana,” tutup Dody.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini