Sabtu, 22 Maret, 2025

Kementerian Perhubungan Kajian Pembangunan Skytrain Sebagai Feeder MRT dan LRT Jakarta

TajukNasional Kementerian Perhubungan tengah mengkaji pembangunan kereta gantung atau skytrain sebagai moda transportasi pengumpan (feeder) untuk MRT dan LRT Jakarta. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menjelaskan bahwa moda transportasi ini sedang dipelajari oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Skytrain akan menghubungkan penumpang dari daerah penyanggah Jakarta menuju stasiun MRT dan LRT.

“Skytrain akan melayani daerah Sentul sebagai feeder LRT, serta dari Serpong sebagai feeder MRT,” kata Dudy saat acara buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Rabu (5/3).

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menjelaskan bahwa bentuk skytrain ini mirip dengan kereta gantung yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), namun dengan ukuran yang lebih besar. Setiap gerbong skytrain dapat mengangkut hingga 125 orang, dan setiap rangkaian terdiri dari satu atau dua gerbong.

Risal menambahkan bahwa skytrain dipilih karena biaya pembangunannya jauh lebih murah dibandingkan MRT dan LRT, yaitu hanya sepertiga dari biaya pembangunan kedua moda tersebut. Selain itu, skytrain tidak memerlukan banyak pembebasan lahan karena menggunakan tiang-tiang seperti jalur LRT.

“Biaya pembangunan per kilometer saat ini sekitar Rp238 miliar, sudah termasuk dengan keretanya,” jelas Risal.

Risal juga mengungkapkan bahwa sudah ada empat perusahaan dari tiga negara yang tertarik untuk berinvestasi dalam proyek skytrain ini. Namun, ia belum dapat mengungkapkan nama-nama perusahaan dan negara terkait karena proyek ini masih dalam tahap kajian.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini