Minggu, 9 Februari, 2025

Kemenhub Pastikan Subsidi Transportasi Tetap Prioritas di Tengah Penghematan Anggaran

TajukNasional Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa transportasi publik dan subsidi angkutan perintis tetap menjadi fokus utama meskipun ada kebijakan penghematan anggaran pemerintah.

Hal ini merespons penerbitan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN/APBD Tahun Anggaran 2025. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa penghematan anggaran di Kemenhub dilakukan secara cermat dan selektif agar tidak mengganggu layanan transportasi bagi masyarakat.

“Sektor transportasi publik dan subsidi angkutan perintis yang berperan penting dalam mobilitas masyarakat, terutama bagi kelompok rentan, tetap mendapatkan perhatian dan dukungan penuh,” ujar Dudy dalam keterangan pers, Selasa (4/2/2025).

Dudy menegaskan bahwa subsidi transportasi publik dan angkutan perintis akan tetap menjadi prioritas utama untuk memastikan aksesibilitas yang lancar, kesejahteraan sosial, serta mobilitas publik yang terjangkau dan inklusif di seluruh wilayah Indonesia.

Kemenhub memastikan program buy the service (BTS) untuk transportasi darat tetap berjalan di enam kota, yaitu Surakarta, Surabaya, Makassar, Palembang, Balikpapan, dan Kabupaten Banyumas, serta akan diperluas ke Manado dan Pontianak. Selain itu, program subsidi angkutan perintis dan kewajiban pelayanan publik (public service obligation/PSO) angkutan kelas ekonomi juga terus berlanjut.

Di sektor transportasi laut, subsidi kapal perintis, subsidi kapal barang tol laut, subsidi kapal ternak, subsidi kapal rede, serta PSO kapal kelas ekonomi akan tetap diberikan. Subsidi angkutan udara perintis untuk penumpang dan kargo, serta subsidi bahan bakar minyak (BBM) kargo juga tetap dipertahankan.

Untuk sektor perkeretaapian, pemerintah memastikan keberlanjutan subsidi layanan kereta api perintis serta PSO kereta kelas ekonomi untuk perjalanan KA Jarak Jauh, KA Jarak Sedang, KA Lebaran, KA Jarak Dekat, KRD, KRL Jabodetabek, dan KRL Yogyakarta.

“Kami akan memastikan bahwa layanan transportasi yang vital bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil, tetap berjalan dengan baik,” tandas Dudy.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini