TajukPolitik – Tentu malu setengah mati Giring Ganesha selaku Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ucapanya tak dianggap oleh partainya sendiri.
Seperti diketahui keputusan PSI jadi sorotan usai mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres yang bakal diusung PSI di Pilpres 2024.
Deklarasi PSI dinilai respons atas keputusan Partai Nasdem yang mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres pada Senin pagi.
Sikap PSI menuai sorotan. Pasalnya, Ketua Umum PSI Giring Ganesha dalam cuitan sebelumnya, menolak membahas urusan politik di tengah duka atas tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 125 suporter Arema Malang.
Penolakan Giring untuk berbicara soal politik merespons rencana Partai Nasdem yang menggelar acara deklarasi capres Anies Baswedan. Menurut Giring, deklarasi capres di tengah duka Kanjuruhan menunjukkan sikap tidak empati.
“Hilangnya ratusan nyawa di #kanjuruhan membuat kami di @psi_id menyingkirkan bahasan politik sementara, deklarasi capres di tengah kedukaan tentu menyisakan rasa nir empati. PSI konsisten menolak pemimpin pengusung politik identitas,” kata Giring dalam cuitannya di Twitter.
Sikap Giring untuk menolak membahas politik itu kontradiktif dengan PSI, yang pada Senin sorenya malah mengumumkan nama capres yang akan diusung PSI pada Pemilu.
Seolah Giring sebagai Ketua Umum tidak dianggap keberadaanya di tubuh PSI. Tiba-tiba PSI mengumumkan deklarasi capres.
Anehnya, yang mengumumkan penetapan capres adalah Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie melalui Zoom. Giring tidak terlibat sama sekali dalam pengumuman itu. DPP PSI resmi mengusung capres Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Yenny Wahid.
Menurut dia, keputusan itu diambil setelah PSI menggelar Rembuk Rakyat yang diadakan sejak akhir Februari 2022.
“Dari hasil Rembuk Rakyat itu, kami mengumumkan bahwa: Partai Solidaritas Indonesia akan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden PSI 2024. Sejak awal, Mas Ganjar unggul dibanding kandidat lain. Bagi PSI, Ganjar Pranowo adalah calon terbaik karena memiliki visi Kebangsaan dan Kebhinekaan yang sama dengan apa yang selama ini diperjuangkan oleh PSI,” kata Grace.
Selain itu, kata dia, PSI melihat gubernur Jawa Tengah itu sebagai sosok yang paling pas untuk melanjutkan kerja-kerja yang selama ini telah dilakukan Presiden Jokowi dalam memajukan Indonesia.
“Sebagai tokoh politik, Mas Ganjar dikenal sebagai orang yang merakyat, yang mengerti aspirasi kaum muda. Cara Mas Ganjar memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan pikiran dan apa yang ia kerjakan, memperlihatkan Mas Ganjar sebagai sosok yang mengikuti perkembangan zaman dan memahami cara komunikasi anak muda,” ucap Grace.
Sementara untuk cawapres, sambung dia, PSI memilih Zannuba Ariffah Chafsoh Wahid atau Mbak Yenny Wahid. Grace menilai Yenny mempunyai kualitas pribadi yang mumpuni. Sebagai sosok tokoh perempuan Islam.
“Kombinasi Ganjar-Yenny Wahid kami anggap terbaik untuk melanjutkan kepemimpinan nasional. Inilah pasangan calon untuk capres-cawapres untuk mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang adil dan toleran,” kata Grace.