Minggu, 13 Oktober, 2024

Kapolri Ahirnya Copot Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta

TajukPolitik – Kepala Keposian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Irjen Nico Afinta dari posisi Kapolda Jawa Timur (Jatim) usai kejadian memilukan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Hal itu termuat dalam surat telegram nomor ST/2134/X/KEP/2022 tanggal 10 Oktober 2022.

Surat telegram itu dikonfirmasi oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

“Ya betul, TR tersebut adalah tour of duty and tour of area, mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi,” ucap Dedi saat dikonfirmasi, Senin (101/10/2022) malam.

Irjen Nico Afinta dicopot dan ditugaskan ke jabatan baru sebagai Sahlisosbud Kapolri.

Sementara itu, posisi Kapolda Jawa Timur akan diisi oleh Irjen Teddy Minahasa Putra yang sebelumnya menjabat posisi Kapolda Sumatera Barat (Sumbar).

Selanjutnya, posisi Kapolda Sumatera Barat akan diisi oleh Irjen Rusdi Hartono.

Rusdi sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.

Selain itu, Kapolri juga menunjuk Brigjen Pol Asep Edi Suheri yang sebelumnya menjabat Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim untuk mengisi posisi Wakil Kepala Bareskrim (Wakabareskrim).

Kemudian, Kombes Adi Vivid Agustiadi Bachtiar ditunjuk sebagai Dirtipidsiber Bareskrim.

Adi sebelumnya adalah perwira menengah (pamen) SSDM Polri yang ditugaskan pada Setmilpres sebagai ajudan Presiden Republik Indonesia.

Diketahui, Nico Afinta sebagai Kapolda Jawa Timur memang sempat disorot usai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Sejumlah elemen masyarakat bahkan tak segan meminta Nico Afinta mundur dari jabatannya buntut tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut.

Kejadian ini bermula usai Arema kalah dari Persebaya Surabaya, kemudian sejumlah Aremania turun ke lapangan namun dihalau oleh petugas keamanan.

Melihat rekan-rekanya ada yang dipukuli oleh petugas, sekitar 2.000 suporter ahirnya turun ke lapangan dan menyerang petugas keamanan. Melihat aksi masa tersebut polisi menembakan gas air mata bukan saja ke arah suporter di lapangan namun ke arah tribun penonton.

kepanikan terjadi penonton berhamburan menuju pintu keluar namun pintu tertutup dan ahirnya banyak penonton yang kehabisan oksigen dan meninggal dunia.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini