TajukPolitik – Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan kalau Presiden Jokowi dianggap menunjukkan sikap ingkar janji dan semakin memperlihatkan sikap gadaikan uang rakyat untuk membela proyek swasta Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia-China.
Hal ini ia sampaikan karena Presiden Joko Widodo kembali berencana menyuntikkan uang rakyat ke megaproyek tersebut sebesar Rp 3,2 triliun melalui skema penyertaan modal negara (PMN) ke PT KAI (Persero).
Untuk itu, Muslim meminta agar BPK segera melakukan audit dugaan kerugian Rp 29 triliun yang ditimbulkan dari proyek tersebut. Bahkan, KPK juga diminta untuk mengusut kerugian uang negara yang timbul dari proyek KCJB itu.
“Jika tetap gelontorkan dana APBN untuk selamatkan proyek B to B demi tutupi kerugian proyek swasta itu, Jokowi telah menggadaikan keuangan negara untuk tunduk pada kepentingan swasta,” tegasnya.