Selasa, 4 Februari, 2025

Jelang Bulan Ramadhan, Pemprov Sultra Pastikan Ketersediaan Sembako

TajukNasional Kinerja Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menekan laju inflasi patut diapresiasi. Pada awal masa jabatannya, inflasi Sultra berada di peringkat dua tertinggi nasional.

Dengan berbagai strategi yang diterapkan, inflasi Sultra terus mengalami penurunan signifikan.

Pada 1 Oktober 2024, inflasi tahunan (year on year) Sultra untuk periode September 2024 tercatat sebesar 1,06 persen, menempatkan Sultra di peringkat tiga terendah nasional.

Terbaru, inflasi kembali turun menjadi 0,39 persen (yoy) atau mengalami deflasi, yang mempertahankan Sultra di posisi tiga terendah nasional. Pj Gubernur Andap Budhi Revianto mengapresiasi pencapaian ini.

“Angka inflasi yang terkendali ini merupakan hasil kerja keras seluruh pihak. Saya mengapresiasi TPID dan seluruh pemangku kepentingan yang telah berkontribusi,” ujarnya pada Senin (3/2).

Menjelang Ramadan 1446 Hijriah, Andap menegaskan pentingnya kerja sama untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang.

“Menjelang Ramadan, kita harus memastikan inflasi tetap terkendali agar daya beli masyarakat tetap kuat dan pasokan barang tidak terganggu. Sinergisitas antara pemerintah, TPID, pelaku usaha, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menjaga stabilitas harga,” tambahnya.

Salah satu faktor yang mendukung pengendalian inflasi adalah kebijakan diskon 50 persen bagi pelanggan PT PLN (Persero) selama Januari dan Februari 2025.

“Kami akan terus memantau dinamika pasar serta memperkuat langkah-langkah strategis agar stabilitas harga dan ketersediaan komoditas tetap terjaga,” kata Andap.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Suriati Toar, mencatat bahwa inflasi tahunan Sultra pada Januari 2025 sebesar 0,39 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 0,76 persen, menjadikan Sultra sebagai provinsi dengan inflasi terendah ketiga di Indonesia.

Beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi tahunan di Sultra meliputi emas perhiasan (0,31 persen), sigaret kretek mesin (0,25 persen), dan mobil (0,11 persen).

Sementara itu, beberapa komoditas yang menekan inflasi antara lain tarif listrik (-1,70 persen), tomat (-0,18 persen), angkutan udara (-0,14 persen), dan cabai rawit (-0,10 persen).

Secara keseluruhan, dinamika inflasi di Sultra pada Januari 2025 tetap terkendali, mencerminkan kondisi ekonomi daerah yang stabil dan terjaga dengan baik.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini