Tajukpolitik – Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi, Iwan Sumule, menyoroti skandal investasi BUMN Telkomsel ke perusahaan patungan Gojek dan Tokopedia (GoTo) yang merugikan negara triliunan rupiah.
“Skandal investasi BUMN Telkomsel ke GoTo yang libatkan Boy Thohir, membuat Telkomsel merugi triliunan,” jelasnya, Kamis (16/2).
Garibaldi Thohir alias Boy Thohir merupakan kakak kandung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Inilah yang menurut Iwan sebagaimana yang disampaikan oleh Rizal Ramli, penguasa sekaligus pengusaha atau peng peng.
“Oligarki tak bisa dikontrol, justru masuk dalam sistem bernegara, kita sebut peng peng,” tegasnya.
Selain skandal GoTo, defisit dana pensiun (Dapen) pada BUMN senilai Rp 9,8 T turut menambah panjang kekhawatiran pada pengelolaan perusahaan milik negara ini.
“Ngeri, nasib BUMN dikelola Erick Thohir. Dapen dikelola BUMN terancam gagal bayar. Pencitraan selangit BUMN untung. Buntung kali?” sindir Iwan.
Jika sudah seperti ini, kata Iwan memperlihatkan pimpinan nasional lemah tidak berdaya menghadapi cengkraman oligarki.
“Neo imperalis oligarki tak akan pernah wujudkan cita-cita demokrasi, keadilan dan kesejahteraan,” pungkas Iwan.
Untuk diketahui, sebelumnya BUMN mengucurkan dana untuk Telkomsel yang merupakan anak perusahaan BUMN Telkom kepada GOTO, perusahaan merger Gojek dan Tokopedia penuh kejanggalan. Selain Telkomsel merugi akibat investasi ini, ternyata kakak kandung Menteri BUMN Erick Thohir, Garibaldi Thohir merupakan komisaris utama GOTO.
Kejanggalan dan adanya dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) Menteri BUMN Erick Thohir dan kakak kandungnya yang juga dikenal dengan nama Boy Thohir ini diungkap oleh mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto (AEK).