TajukNasional Presiden Prabowo Subianto kembali menekankan pentingnya penghematan anggaran negara dengan mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang bersifat seremoni, seperti seminar dan rapat-rapat program.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam acara penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun 2025 di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12).
Prabowo mengajak seluruh jajaran pemerintahan untuk fokus pada pengelolaan anggaran yang lebih efisien dan produktif. Ia menegaskan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menangani masalah secara langsung, bukan hanya melalui kajian dan seminar yang berlarut-larut.
“Kurangi pengeluaran yang bersifat seremoni, kurangi yang bersifat terlalu banyak kajian, seminar, dan sebagainya,” ujar Prabowo.
Ia juga menegaskan pentingnya pengurangan kebocoran anggaran, memastikan bahwa setiap rupiah yang keluar dari APBN digunakan untuk kepentingan rakyat.
“Saya bertekad untuk memerangi kebocoran di semua tingkat, dan saya mohon semua unsur terutama para pimpinan daerah ikut bersama dalam pemerintah pusat demi kepentingan rakyat,” tambahnya.
Selain itu, Prabowo menyoroti pentingnya ketahanan pangan dan energi sebagai strategi pemerintahan saat ini.
Ia menyatakan bahwa tidak ada negara yang aman jika tidak mampu menjamin pangan untuk seluruh rakyatnya. Oleh karena itu, ketahanan pangan menjadi prioritas utama.
“Kita harus swasembada pangan. Kita harus punya lumbung pangan nasional, provinsi, kabupaten, dan desa,” tegasnya, menyatakan bahwa penyediaan pangan yang cukup dan merata di seluruh Indonesia adalah langkah vital bagi masa depan negara.
Dengan penekanan tersebut, Prabowo berharap bahwa pengelolaan anggaran yang lebih efektif dapat memastikan kesejahteraan rakyat dan ketahanan negara di tengah ketidakpastian global.