Kamis, 21 November, 2024

Indonesia Peringkat 1 Kerentanan Utang Negara Berkembang terhadap PDB di ASEAN, Peringkat 34 di Dunia

TajukPolitik – Per bulan Juni 2022, utang Indonesia sudah menyentuh angka lebih dari 7 ribu Triliun Rupiah. Hal ini tentu menjadi alarm berbahaya bagi keberlangsungan negara. Jangan sampai Indonesia menyusul Sri Lanka yang dinyatakan bangkrut akibat terlilit utang.

Krisis ekonomi dan politik yang melanda Sri Lanka terjadi akibat pemerintah negara tersebut gagal bayar utang luar negeri. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana tingkat kerentanan negara-negara di dunia terhadap utang?

Dilansir dari Bloomberg, media tersebut bersama CMA, dan International Monetary Fund (IMF) melakukan studi tingkat kerentanan utang negara (sovereign debt vulnerability) atas 50 negara berkembang. Studi itu mengurutkan negara paling rentan berdasarkan empat indikator.

Indikator yang digunakan adalah tingkat imbal hasil dari surat utang negaranya, spread dari credit default swap 5 tahun (5Y-CDS), tingkat beban bunga (interest expense) terhadap produk domestik bruto (PDB), dan tingkat utang negara terhadap PDB.

Republik El Salvador berada di peringkat pertama atau menjadi negara berkembang dengan tingkat kerentanan utang negara paling tinggi. Negara ini memiliki imbal hasil surat utang 31,8 persen, spread 5Y-CDS 3.376 bps, beban bunga 4,9 persen terhadap PDB, dan utang 82,6 persen terhadap PDB.

Setelah El Salvador, negara-negara yang berada di posisi selanjutnya adalah Ghana, Tunisia, Pakistan, Mesir, Kenya, Argentina, Ukraina, Bahrain, dan Namibia. Dari 10 negara tersebut, empat di antaranya berada di Benua Afrika dan tiga di Asia.

Indonesia menempati peringkat ke-34 dari 50 negara berkembang dalam hal tingkat kerentanan utang negara. Namun, dibandingkan dengan negara-negara Asean yang ada dalam daftar itu, Indonesia terbilang sebagai negara yang lebih rentan.

Studi tersebut menetapkan negara yang peringkatnya lebih akhir mencatatkan tingkat kerentanan utang lebih rendah. Indonesia berada di atas Oman (peringkat 33) dan di bawah Filipina (peringkat 35).

Indonesia mencatatkan imbal hasil surat utang negara (SUN) 4,8 persen, spread5Y-CDS 145 bps, beban bunga 2,6 persen terhadap PDB, dan utang 42,7 persen terhadap PDB. Bloomberg menilai bahwa catatan spread 5Y-CDS, imbal hasil SUN, dan tingkat utang terhadap PDB Indonesia berada dalam kondisi yang baik.

Meskipun begitu, dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara (Asean) yang ada dalam daftar tersebut, Indonesia justru berada di peringkat paling awal atau tingkat utang negaranya lebih rentan. Indonesia berada di peringkat ke-34, sementara Filipina ke-35, Malaysia ke-39, dan Vietnam ke-41 atau paling aman dari negara-negara tetangganya.

Tak heran jika Vietnam berada di peringkat paling baik dari negara-negara Asean dalam daftar tersebut, salah satunya karena tingkat utang negara terhadap PDB yang cukup rendah, yakni 41,3 persen. Bloomberg pun menilai indikator lain dari Vietnam berada dalam kondisi yang baik.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini