TajukNasional Survei terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa masih banyak menteri dan kepala lembaga kabinet Merah Putih yang memiliki tingkat popularitas rendah di mata publik. Survei ini dilakukan pada 16-21 Januari 2025, dalam kurun 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan bahwa banyak pejabat pemerintahan yang masih kurang dikenal publik, dengan tingkat popularitas mereka di bawah 10 persen. “Bagaimana masyarakat bisa menilai kinerja mereka dengan baik, jika sebagian besar nama-nama menteri atau pejabat tingkat tinggi masih tidak dikenal oleh publik?” ujar Burhanuddin dalam paparan survei yang dilakukan pada Minggu, 27 Januari 2025.
Dalam hasil survei tersebut, beberapa menteri dan pejabat dengan tingkat popularitas tertinggi antara lain:
- Erick Thohir (Menteri BUMN) – 67,8% dikenal publik.
- Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
- Agus Harimurti Yudhoyono (Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan)
- Abdul Muhaimin Iskandar (Menko Pemberdayaan Masyarakat)
- Teddy Indra Wijaya (Sekretaris Kabinet)
- Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian)
- Luhut Binsar Pandjaitan (Ketua Dewan Ekonomi Nasional)
- Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan)
- Zulkifli Hasan (Menko Pangan)
- Nasaruddin Umar (Menteri Agama)
Namun, di sisi lain, terdapat sejumlah menteri yang kurang dikenal publik. Posisi paling bawah diisi oleh Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup, dengan tingkat popularitas hanya 5,0%. Selain itu, beberapa kepala lembaga dan badan juga tercatat memiliki tingkat kedikenalan rendah, seperti Aris Marsudiyanto, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, yang hanya dikenal 3,4% masyarakat.
Survei ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan popularitas dan keterkenalan pejabat pemerintahan di tengah masyarakat.