TajukPolitik – Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution menilai paradokss sedang terjadi di negeri ini pasalnya masyarakat lebih perhatian kepada kasus yang tidak subtansial ketimbang kasus korupsi besar.
Syahrial merasa heran lantaran kasus korupsi yang merajalela di era Jokowi, bahkan diduga hingga menjalar ke dalam kabinet, tidak membuat masyarakat menjadi geram. Indikatornya, tidak ada aksi-aksi dari kalangan mahasiswa maupun aktivis atas kasus-kasus korupsi tersebut.
“Menteri seenaknya balikin duit suap Rp27 M dan (ada kasus) Rp 349 T aksi TPPU di Kemenkeu, tidak ada riak gelombang demonstrasi,” tegas Syahrial dalam akun twitter pribadinya yang dikutip tajuknasional.com, Jum’at (4/8)
Menurut Syahrial Nasution, kasus remeh temeh seperti pernyataan pengamat politik Rocky Gerung tentang “bajingan tolol” justru mengundang aksi demonstrasi. Para relawan Jokowi berduyun-duyun menggelar demo, sekalipun Jokowi menganggap pernyataan Rocky sebagai hal kecil.
“Satu kalimat “Bajingan Tolol” sebagai kritik terhadap kinerja presiden, seolah-olah negeri ini besok akan roboh. Negeriku ganas,” tutupnya.
Seperti diketahui usai viral ucapan rocky Gerung yang dituding menghina Jokowi ramailah demo menuntut polisi tangkap pengamat nyentrik tersebut. Walau pun banyak ditemui demo yang dilakukan pelakunya hanya hitungan jari bahkan tidak mengerti apa yang mereka tuntut. Ada pula yang mengaku ikut demo hanya dibayar oleh dua bungkus mie instan saja.
Sementara itu Ketua Barikade 98 yang merupakan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Benny Ramdhani, mengungkapkan 10 ribu relawan akan menggelar aksi demonstrasi. Unjuk rasa yang akan digelar pada 10 Agustus 2023 itu bertujuan menuntut ditangkapnya Rocky Gerung yang dinilai menghina Jokowi.
“Kita persiapan konsolidasi untuk aksi besar di daerah-daerah dan juga di Jakarta pada tanggal 10. Jadi, karena tanggal 10, ya, 10 ribu lah di Jakarta,” kata Benny di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
“Tuntutannya adalah karena gerakan nasional kita kemarin konsolidasi gerakan nasional tangkap Rocky Gerung ini efek jera pentinglah penegakan hukum,” imbuh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) itu.
Benny menuturkan pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Jokowi dengan menggunakan kata ‘bajingan t**’ itu membuat gaduh dan telah meluluhlantakkan kesabaran para relawan. Sebab, Presiden Jokowi merupakan simbol negara.
“Nah, yang dilakukan Rocky Gerung ini kan memantik kegaduhan! Nah, sekarang mana yang lebih waras? Kita menyikapi Rocky Gerung dengan proses hukum daripada cara barbar kita datangi, geruduk, cara kekerasan, enggak lah. Kita ini orang paling fair dalam demokrasi. Nah apa yang disampaikan Rocky Gerung ini meluluhlantakkan kesabaran kita 8 tahun,” tuturnya.
Menurut Benny, Rocky Gerung tidak bisa membedakan mana kritik dan mana hujatan. Karena itu, para relawan Jokowi pun mengambil tindakan melaporkan Rocky Gerung ke polda masing-masing wilayah.
“Untuk kali ini ya Rocky Gerung kena batunya deh. Dan saya yakin dia akan diproses hukumlah,” kata Benny.