TajukNasional Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengenang Hamzah Haz sebagai tokoh dan politisi Indonesia yang multitalenta. Hamzah berhasil mengelola dan membawa Indonesia keluar dari krisis serta memperjuangkan reformasi.
Hal tersebut diungkapkan SBY usai mengikuti prosesi pemakaman Hamzah di kompleks Yayasan Al Ikhlas, Cisarua, Bogor, Rabu, 24 Juli 2024.
“Jasa beliau besar untuk bangsa dan negara ini, khususnya pada krisis dulu hingga reformasi dan era demokrasi kita,” kata SBY.
Kenangan bersama Hamzah Haz juga diungkapkan oleh SBY, terutama ketika keduanya bekerja bersama di MPR. “Beliau pemimpin PPP dan saya ketua Fraksi ABRI. Saat ini kita sama berjuang untuk ekonomi rakyat, selain itu beliau fokus pada pengembangan pendidikan, kesehatan dan dakwah Islam,” lanjutnya.
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, SBY yang saat itu menjabat sebagai menteri, mengenang banyak momen bersama Hamzah Haz yang menjabat sebagai wakil presiden. Menurut SBY, Hamzah Haz adalah sosok pejuang yang berdedikasi untuk peningkatan dan kemajuan pendidikan, kesehatan, sosial, dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Hamzah juga berperan dalam meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Jasa beliau pokoknya besar, baik dalam memimpin negeri ini atau perjuangan sebelumnya di dunia politik dan juga dakwah Islam. Semoga ini menjadi pengantar beliau dan kita doakan amal almarhum diterima oleh Allah dan diampuni segala khilaf dan dosanya,” kata SBY.
Prosesi pemakaman Hamzah Haz dilakukan secara militer. Selain SBY, upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, seperti Ketua MKMK Jimly Asshiddiqie, Plt. Ketua Umum PPP Mardiono, dan mantan Menteri Agama Surya Dharma Ali. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto bertindak sebagai inspektur upacara dalam prosesi pemakaman tersebut.
Hamzah Haz wafat pada Rabu pagi, sekitar pukul 09.30 WIB di RSPAD Gatot Soebroto pada usia 84 tahun. Sebelum dimakamkan di Al Ikhlas, jenazahnya sempat disemayamkan di rumahnya di kawasan Matraman, Jakarta Pusat. Keluarga menyebut ia meninggal karena sakit.