TajukNasional Dalam acara penghargaan Liputan6 Awards yang berlangsung Senin (28/10), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan pesan penting mengenai peran mangrove dalam pelestarian lingkungan. AHY menjelaskan bahwa mangrove memiliki peran besar dalam mencegah abrasi serta menjaga keseimbangan ekosistem pesisir yang penting bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya.
“Saya senang bisa hadir secara langsung, dan tadi saya menyerahkan penghargaan untuk kategori pejuang atau pahlawan lingkungan kepada Bapak Son Haji. Beliau bersama komunitasnya telah menanam dan menjaga mangrove di pesisir utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Saya berharap upaya ini bisa menginspirasi yang lain,” ujar Menko AHY di lokasi acara.
AHY juga berharap bahwa kisah inspiratif seperti yang dilakukan oleh Son Haji ini bisa tersebar luas di masyarakat sebagai langkah nyata menyelamatkan lingkungan melalui pelestarian mangrove. Selain mencegah abrasi, mangrove memiliki peran penting dalam melindungi aset-aset produktif milik masyarakat, seperti tambak dan lahan produksi di wilayah pesisir, yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim dan pengikisan daratan.
“Saya juga berharap cerita ini dapat tersebar lebih luas, karena kita bisa menyelamatkan lingkungan hidup dengan menanam mangrove. Selain mencegah abrasi, mangrove juga melindungi aset warga seperti lahan produksi, tambak, dan lainnya,” tambahnya.
Lebih jauh, AHY menjelaskan bahwa upaya pelestarian mangrove bukan hanya sekadar melindungi lingkungan, tetapi juga sebagai bagian dari langkah mitigasi perubahan iklim. Ia menyoroti kemampuan luar biasa mangrove dalam menyerap karbon, yang sangat penting dalam mendukung target Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060.
“Sebagai negara besar, Indonesia memiliki kontribusi nyata. Namun, upaya ini tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Semua pihak, termasuk masyarakat, harus berperan. Kisah Pak Son Haji ini menjadi inspirasi yang perlu diperkuat dengan berbagai upaya lain,” jelasnya.
AHY juga menjelaskan bahwa pemanfaatan mangrove memiliki peluang nilai ekonomi tambahan melalui mekanisme perdagangan karbon, di mana karbon yang diserap oleh mangrove dapat diperjualbelikan di pasar karbon global. Potensi ini, menurutnya, memberikan manfaat ganda bagi masyarakat, yakni menjaga lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru yang mendukung keberlanjutan hidup masyarakat di wilayah pesisir.
“Kita bisa menciptakan nilai ekonomi melalui karbon yang diserap oleh mangrove, yang bisa diperjualbelikan di pasar carbon global. Selamat kepada Pak Son Haji dan semua pahlawan lingkungan di mana pun berada. Bumi kita hanya satu, dan anak cucu kita berhak menikmati masa depan yang lebih baik. Sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, saya memiliki tanggung jawab memastikan pembangunan fisik di Indonesia tidak hanya adil dan mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga melindungi lingkungan hidup kita, karena itu adalah tanggung jawab kita bersama,” tutup Menko AHY.
Melalui penghargaan Liputan6 Awards yang diberikan kepada para pejuang lingkungan seperti Son Haji, AHY berharap akan semakin banyak pihak yang terinspirasi dan terdorong untuk berperan aktif dalam menjaga dan merawat lingkungan. Pemulihan dan pelestarian ekosistem mangrove, tegasnya, adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih baik, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi.