TajukPolitik – Mantan pejabat di Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyoroti pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung yang mangkrak selama bertahun-tahun setelah menghabiskan uang Rp600 miliar.
Dalam akun twitternya mengatakan kebobrokan pemerintahan era Jokowi perlahan mulai terungkap.
“Satu demi satu mulai terungkap,” ujar dia seperti dikutip dari tajuknasional.com Jumat (17/3).
Pembangunan pelabuhan Ujung Jabung yang telah digagas beberapa tahun lalu sejak periode Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus hingga kini tak jelas kelanjutannya. Tiga kali berganti Gubernur, pembangunan pelabuhan Ujung Jabung ini seperti jalan di tempat.
Padahal, anggaran yang telah digelontorkan untuk pembangunan pelabuhan ini oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) sudah mencapai kurang lebih Rp200 miliar.
Kepala Bidang Infrastruktur Wilayah (Infraswil) Bappeda Provinsi Jambi, Samsul Bahri mengatakan, pelabuhan ini dibangun oleh Kemenhub.
“Project mereka terkahir 2019, sampai sekarang belum ada kelanjutannya karena waktu itu covid-19 dan anggaran berkurang jadi tidak masuk prioritas utama walaupun dalam RPJMN pelabuhan ujung Jabung masuk, tapi karena ada pertimbangan-pertimbangan dari pusat itu tak dilanjutkan,” ungkapnya.
Terakhir, kata dia, pembangunan pelabuhan Ujung Jabung ini diarahkan ke Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yakni mencari investor.
Proyek Pelabuhan Ujung Jabung berada di Sungai Itik, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dibiayai APBN ini telah dilalui pada tiga masa jabatan Gubernur Jambi.
Gubernur Jambi Al Haris diminta warga harus tanggung jawab terhadap janji politik dalam persoalan proyek Pelabuhan Ujung Jabung yang mangkrak bertahun-tahun.
Diketahui, proyek pembangunan Ujung Jabung sudah menghabiskan uang mencapai ratusan miliar, namun terbengkalai bertahun-tahun.
“Terkait Ujung Jabung memang sudah cukup lama kita tunggu, kenapa masalah proyek Ujung Jabung bisa mangkrak,” ujar pemerhati kebijakan Publik Provinsi Jambi Ari Suryanto, Rabu (15/3).
Ari menyebutkan, sudah mencapai Rp600 miliar tertanam pada proyek ujung jabung yang panjangnya mencapai 1 Km, namun hanya tiang saja dipancang dan yang lebih parah, ada tiang yang sudah patah.
“Pekerjaan proses pelabuhan saat ini tidak ada sama sekali sehingga seperti bangunan tidak terurus dan menjadi perhatian publik,” jelasnya.