TajukNasional Rencana Muktamar tandingan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diinisiasi oleh Lukman Edy diprediksi akan berjalan mulus. Prediksi ini semakin menguat setelah elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial (Mensos).
Menurut Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, pengangkatan Gus Ipul sebagai Mensos dianggap tidak terlepas dari upaya mendukung Muktamar PKB tandingan yang dipelopori Lukman Edy, mantan Sekretaris Jenderal PKB.
“Bisa saja masuknya Gus Ipul untuk mempermulus manuver Muktamar PKB Tandingan yang terlihat masih maju mundur,” kata Yusak pada Kamis (12/9).
Lebih lanjut, Yusak menyebut bahwa muktamar tandingan ini tampaknya mendapat dukungan dari elite PBNU, terutama setelah Lukman Edy menyatakan bahwa pelaksanaannya tinggal menunggu arahan dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf.
Hal ini menandakan adanya dukungan kuat dari PBNU untuk menantang kepemimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di PKB.Konflik antara PKB yang dipimpin Cak Imin dan PBNU terus meningkat. Cak Imin bahkan telah menyerukan agar PBNU menggelar muktamar luar biasa sebagai bentuk perlawanan terhadap upaya muktamar tandingan yang diinisiasi Lukman Edy.
“Kalau Muktamar PKB tandingan sukses digelar, posisi Cak Imin bisa saja teramputasi,” ujar Yusak.
Meski demikian, Yusak meyakini konflik antara PBNU dan PKB akan terus berlanjut, mengingat keduanya dipimpin oleh politisi tangguh.
“Cak Imin dan Gus Ipul ini sama-sama politisi petarung. Saya kira keduanya akan terus melawan dalam konteks kisruh PKB-PBNU,” tutup Yusak.