TajukPolitik – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Kemendikbud Ristek diminta bertanggung jawab atas adanya 1.047 mahasiswa dari 33 universitas di Indonesia yang menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program magang ke Jerman.
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Bramantyo Suwondo meminta Kemendikbud Ristek dapat mengungkap secara gamblang institusi pendidikan yang terlibat dalam TPPO dengan modus perdagangan tersebut.
“Kemendikbud Ristek harus bertanggung jawab secara transparan menjelaskan titik permasalahan kasus ini. Jika dimungkinkan, ungkap secara gamblang institusi pendidikan mana saja yang terlibat,” kata Bram, Senin,(25/3).
Bram juga memandang, kasus TPPO modus perdagangan mahasiswa ke Jerman ini menunjukkan lemahnya sistem monitoring dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM milik Kemendikbud Ristek.
Atas kondisi demikian, kata Bram, Kemendikbud Ristek harus mengevaluasi kembali MBKM ini apakah sudah memenuhi target dan tujuan yang sudah direncanakan selama ini.
“Di lapangan, masih banyak saya temukan catatan dan keluhan terkait pelaksanaan MBKM baik dari sebelum, saat pelaksanaan, dan setelah program selesai dilakukan,” papar dia.
Kemendikbud Ristek, kata Bram, juga harus bersungguh-sungguh untuk mengevaluasi kembali dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.
“Saya berharap pihak kepolisian bisa mendalami dan membongkar kasus ini hingga tuntas. Bisa jadi kasus serupa tidak hanya terjadi di Jerman saja,” tandasnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi menanggapi adanya 1.047 mahasiswa dari 33 universitas di Indonesia yang menjadi korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Jerman.
“Saya atas komisi X DPR RI meminta agar Kemendikbud Ristwk segera membuka kampus-kampus mana yang melakukan pemagangan tanpa dasar yang jelas atau menggunakan modus permagangan tapi untuk memperkerjakan orang di luar negeri,” kata Dede Yusuf, Senin,(25/3/2024).
Dede Yusuf mengatakan, TPPO kepada mahasiswa melalui program magang tidak sesuai dengan semangat belajar. Dede Yusuf mendesak agar para oknum yang berada dibalik TPPO tersebut harus segera diungkap.
“Karena tidak sesuai dengan semangat belajar, oleh karena itu sekali lagi kita harus mencari siapa oknum-oknum dibalik kejadian ini semua,” papar Dede Yusuf.
Tak hanya itu, Dede Yusuf berharap, agar ribuan mahasiswa yang menjadi korban TPPO tersebut dapat dipulangkan. Dede Yusuf mengingatkan agar Kementerian pimpinan Nadiem Makarim ini tidak lepas tangan begitu saja.
“Kemendikbud Ristek tak boleh lepas tangan hanya mengatakan itu bukan program tapi harus bertanggungjawab juga terhadap pelajar yang sampai saat ini masih di luar negeri karena mereka terjebak dengan modus tenaga kerja berkedok magang,” jelas Dede Yusuf.