Tajukpolitik – Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, menilai Presiden Jokowi dianggap event organizer (EO) oleh dunia internasional.
Hal ini karena Jokowi gagal mendamaikan Rusia-Ukraina di saat perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, beberapa waktu lalu.
“Jokowi gagal damaikan Rusia-Ukraina. Meski KTT G20 dihadiri oleh sejumlah kepala negara dari anggota G20, tidak hadir Putin dan Zelensky itu adalah kegagalan Jokowi sebagai presidensi G20,” ujarnya, Minggu (20/11).
Apalagi, tambah Muslim, saat perhelatan G20 berlangsung di Bali, rudal meledak menghantam Polandia. Hal itu dianggap sebagai kegagalan G20 dalam isu perdamaian.
“Dan Jokowi gagal dalam hal ini. Ketidakhadiran dua presiden yang sedang berperang itu dapat dianggap Jokowi tidak berwibawa dan dianggap meski telah datang temui dia presiden itu ke negaranya masing-masing,” tegasnya.
Muslim menganggap, posisi Jokowi seperti hanya sebagai EO, tidak dianggap di mata internasional.
“Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi gagal melaksanakan ketertiban dan perdamaian sebagaimana amanat konstitusi,” pungkas Pengamat Politik ini.